Powered By Blogger

Jumat, 22 April 2022

Latihan Soal Surat Pribadi dan Surat Dinas kelas 7 Beserta Jawaban, Bahasa Indonesia

Kali ini kita akan membahas soal soal Bahasa Indonesia Kelas 7 Semester Genap beserta jawabannya. Mari simak artikel dibawah ini.

Dalam artikel ini akan dijabarkan latihan soal mengenai surat pribadi dan surat dinas yang merupakan salah satu materi pelajaran Bahasa Indonesia kelas 7 semester genap. Soal Bahasa Indonesia dibawah ini berbentuk esai dan dilengkapi dengan kunci jawaban. 

1. Tuliskan apa saja fungsi dari surat !
Jawaban : Sebagai alat komunikasi, sebagai alat tertulis, sebagai pengingat dan sebagai bentuk sejarah

2. Tuliskan 3 jenis surat !
Jawaban : Surat Pribadi, Surat Dinas dan Surat Niaga.

3. Dari ciri-cirinya, apa yang membedakan surat resmi dan surat pribadi !
Jawaban : Penggunaan bahasa, struktur dan Tujuan pengiriman surat.

4. Tuliskan syarat untuk menulis surat !
Jawaban : Tentukan tujuan penulisan surat, penggunaan bahasa, perhatikan struktur, perhatikan ukuran kertas, warna kertas dan cara melipat surat.

5. Tuliskan bagian-bagian dari surat dinas !
jawaban : Kepala Surat (Kop Surat ), tanggal surat, nomor surat, perihal, lampiran, alamat, salam pembuka, isi surat, salam penutup, nama pengirim dan tembusan.

6. Apakah tujuan menulis surat ?
Jawaban : Tujuan menulis surat adalah sebagai untuk sekedar menanyakan kabar, perkenalan, mengirim surat undangan dan sebagai bentuk kedinasan.

7. Jelaskan yang dimaksud dengan surat Niaga !
Jawaban : Surat Niaga adalah surat yang berisi kepentingan-kepentingan bisnis. Contoh : Surat penawaran dan surat jual beli.

8. Tuliskan penggunaan bahas pada surat dinas !
Jawaban : Penggunaan bahasa pada surat dinas menggunakan bahasa baku dan resmi.

9. Tuliskan kata baku dibawah ini :
a. Alaram
b. Apotik
c. Extra
d. Resiko
Jawaban : Alaram = Alarm, Apotik = Apotek, Extra = Ekstra, Resiko = Risiko.

10. Penulisan yang benar untuk alama dibawah ini adalah :
a. Yth. Bapak Dr. Tono
Jl. B. Sempor 1 Malang
b. Yth. Bapak direktur Jenderal Pajak
Jl. Bintaro Utama Sektor V, Bintari Jaya, Tanggerang Selatan
Jawaban : a. Yth. Dr Tono
                    Jalan Bendungan Sempor 1 Malang
                b. Yth, Direktur Jenderal Pajak
                    Jalan Bintaro Utama Sektor V, Bintari Jaya, Tanggerang Selatan

Demikian pembahasan soal Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/mTs

Kamis, 26 April 2018

Makalah Perkembangan Bahasa Indonesia


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang
Bahasa merupakan salah satu unsur identitas nasional. Bahasa dipahami sebagai sistem perlambangan yang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia dan digunakan sebagai sarana berinteraksi manusia. Di Indonesia terdapat beragam bahasa daerah yang mewakili banyaknya suku-suku bangsa atau etnis.
Setelah kemerdekaan, bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia dahulu dikenal dengan bahasa melayu yang merupakan bahasa penghubung antaretnis yang mendiami kepulauan nusantara. Selain menjadi bahasa penghubung antara suku-suku, bahasa melayu juga menjadi bahasa transaksi perdagangan internasional di kawasankepulauan nusantara yang digunakan oleh berbagai suku bangsa Indonesia dengan para pedagang asing.
Pada tahun 1928 bahasa melayu mengalami perkembangan yang luar biasa. Pada tahun tersebut para tokoh pemuda dari berbagai latar belakang suku dan kebudayaan menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan Indonesia, keputusan ini dicetuskan melalui sumpah pemuda. Dan baru setelah kemerdekaan Indonesia tepatnya pada tanggal 18 Agustus Bahasa Indonesia diakui secara Yuridis.



1.2  Rumusan masalah
1.      Bagaimana perkembangan Bahasa Indonesia ?
2.      Apa-apa saja yang mempengaruhi perkembangan Bahasa Indonesia ?
3.      Bagaimana perkembangan Bahasa Indonesia di Era Global ?

1.3  Tujuan Masalah
1.      Mengetahui bagaimana perkembangan Bahasa Indonesia
2.      Mengetahui apa-apa saja yang mempengaruhi perkembangan Bahasa Indonesia
3.      Mengetahui bagaimana perkembangan Bahasa Indonesia di Era Global






BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Bagaimana perkembangan Bahasa Indonesia
Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak lupa akan sejarah bangsanya dan jika kita menoleh kebelakang bagaimana bahasa menjadi alat pemersatu bangsa yang mampu mengedepankan persamaan dan mengesampingkan perbedaan. Pada saat ini bahasa indonesia sudah menjadi bahasa pengantar dalam dunia pendidikan dan berbagai kegiatan kenegaraan akan tetapi pada kehidupan sehari-hari di beberapa lapisan masyarakat masih menggunakan bahasa daerah dan sebaliknya di beberapa lapisan masyarakat yang lain, menggunakan bahasa asing dianggap memiliki tingkatan level dan prestisius yang lebih tinggi jika dibandingkan menggunakan bahasa Indonesia.
Indonesia adalah suatu negara yang terdiri atas beribu-ribu pulau yang terbentang luas dari sabang sampai marauke. Oleh karena itu Indonesia memiliki beragam bahasa yang berbeda dari tiap-tiap daerah. Namun bahasa resmi yang digunakan di Negara Indonesia adalah bahasa Indonesia.
3       
Kita yang hidup dalam masa pertumbuhan bahasa kita ini harus dapat memberikan perhatian yang lebih kepada bahasa Indonesia, bahasa nasional kita, karena jika tidak, kita tidak akan dapat mengikuti pertumbuhan dan perkembangannya dengan baik.
Kita ketinggalan oleh laju perkembangannya, malah mungkin akan terbawa hanyut oleh arus salah kaprah dewasa ini yang banyak dijumpai dalam pemakaian bahasa kita. Jangan menganggap bahasa Indonesia ini mudah. Yang mudah adalah bahasa Indonesia Tutur (lisan), yang kita gunakan dalam pergaulan sehari-hari, tetapi bahasa Indonesia ragam resmi yang baku tidak semudah yang disangkakan orang. Seseorang yang tidak biasa menggunakan bahasa Indonesia secara teratur dalam bertutur akan merasakan kesukarannya bila ia tiba-tiba diminta berbicara didepan umum. Seseorang yang tidak biasa menulis akan merasa sukar bila ia harus membuat karangan,
Mis :
-          Surat resmi
-          Kertas kerja
-          Laporan ilmiah

Sikap kita terhadap bahasa Indonesia milik nasional sering negatif. Untuk ini dapat diberikan contoh yang sederhana tentang betapa kurang atau tidak adanya perhatian kita terhadap bahasa Indonesia. Jika kita bertutur bahasa asing, kita ingin selalu menjaga agar bahasa asing yang kita gunakan itu baik, bersih dari kesalahan. Ini sikap yang baik, yang positif. Tetapi mengapa bila berbahasa Indonesia, bahasa sendiri, lalu sikap tadi menjadi berubah ? kita seolah-olah kurang perduli, kita merasa tidak ada kekurangan pada diri kita atas kekurangsanggupan kita menggunakan bahasa Indonesia dengan baik, akan kesalahan bahasa yang banyak kita buat seperti :
= susunan kata dalam kalimat,
= bentukan kata,               
= maupun kata dengan makna yang tepat.

Contoh berbahasa yang kurang baik ini dapat kita saksikan dan kita alami dalam kehidupan sehari-hari.



2.2    Apa-apa saja yang mempengaruhi perkembangan Bahasa Indonesia

1.    Pengaruh Bahasa Daerah
Bangsa indonesia terdiri atas beratus-ratus suku bangsa yang masing-masing memiliki adat istiadat dan bahasanya sendiri-sendiri. Sebagian besar diantara kita dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang berbahasa daerah. Mis. Sunda, Jawa, Batak, Minang, Banjar dll.
Bahasa daerah itu pada sebagian penuturnya sudah mendarah daging karena tiap hari digunakannya. Karena itu, janganlah heran apabila bahasa daerah sebagai bahasa pertama yang kita kenal, besar pengaruhnya bagi bahasa Indonesia yang kita kuasai kemudian. Sering kita tidak sadar bahwa bahasa Indonesia yang kita gunakan bukanlah bahasa Indonesia yang murni, melainkan bahasa Indonesia yang sudah dipengaruhi oleh bahasa daerah.
Pengaruh itu bermacam-macam seperti :
a.      Pengaruh makna
b.      Pengaruh bentukan kata
c.       Pengaruh struktur kalimat
d.      Pengaruh intonasi dan lafal

a.    Pengaruh makna
Dapat dilihat pada contoh berikut. Seorang anak suku jawa ditanyai seseorang, “ Di mana rumah pak Bupati ?” Anak itu menjawab, “Tidak mengerti”. Disini terjadi interfrensi. Kata “mengerti” bahasa Indonesia “paham”, tetapi “ora ngerti” dalam bahasa jawa artinya ‘tidak tahu’. Jadi, anak jawa tadi sebenarnya ingin mengatakan ‘tidak tahu’, tapi yang diucapkannya ‘tidak mengerti’ karena dia menyangka bahwa ‘mengerti’ bahasa Indonesia sama artinya dengan ‘ngerti’ bahasa jawa.

b.   Pengaruh struktur kata
Kita lihat pada contoh berikut. Seorang dari suku sunda berkata ; “Aminah akan ditikahkan dengan Asep” penutur ini menggunakan bentuk ditikahkan yang bahasa Indonesianya ialah dinikahkan sebab kata dasarnya nikah. Tetapi yang diucapkannya ditikahkan karena dalam bahasa sunda kata yang searti dengan kata itu ialah ditikahkeun.
c.    Pengaruh struktur klausa atau kalimat
Kita lihat pada contoh berikut. Seorang Gorontalo berkata, ‘coba tutup ke sana pintu itu’ penutur ini menggunakan kata ke sana sesudah kata tutup yang sebenarnya dalam bahasa Indonesia tidak diperlukan. Kalimat bahasa Indonesia penutur itu dipengaruhi oleh struktur bahasa daerahnya he’uti mota pintu boito. Kata mota yang menunjukkan arah menjauh dari  penutur diterjemahkannya dengan ke sana.
Contoh lainnya, seorang suku Ambon ditanyai, “Buku siapa ini?”
Karena kebetulan buku ini miliknya, ia menjawab, ‘saya punya buku, pak.’ Struktur kalimat ini dipengaruhi oleh struktur dialek Melayu Ambon beta pung buk. Beta (saya) pung (punya) dan buk (buku). Seharusnya “buku saya, pak.”
Bentuk-bentuk yang dikemukakan diatas bila dilihat dari segi bahasa Indonesia ragam resmi memang bentuk yang salah. Dilihat dari segi dialek, tidak salah. Dalam ragam bahasa santai (dialek), bentuk seperti itu tentu saja dapat digunakan, dialek yang tergolong bahasa santai atau tidak resmi mempunyai hak hidup sebagai bahasa segolongan masyarakat tertentu.

2.    Pengaruh Bahasa Asing
Selain bahasa daerah, bahasa asing pun memberikan pengaruh terhadap bahasa Indonesia. Dalam bahasa terdapat kata-kata pungut dari bahasa Arab, Sanskerta, Belanda, Inggris, Tamil, Portugis, China dll.
Pengaruh itu meliputi :
-          Struktur kalimat
-          Struktur fonem
-          Pengaruh lafal.
Kalimat “Ibuku adalah seorang Guru”, bukankah kalimat berstruktur bahasa Indonesia asli, tetapi sudah dipengaruhi oleh struktur bahasa Belanda atau Inggris.



2.3    Bagaimana perkembangan Bahasa Indonesia di Era Global
Indonesia adalah negara kepulauan dengan ratusan suku yang memiliki ribuan bahasa ibu dan budayanya. Bahasa Indonesia  adalah bahasa persatuan yang digunakan untuk menyatukan dan mempermudah komunikasi antarsuku yang ada di Indonesia.

Saat ini banyak terjadi pergeseran makna yang membombardir kekukuhan bahasa Indonesia. Keberadaan Bahasa Indonesia mengalami banyak perkembangan dari sejak awal terbentuknya hingga saat ini karena keterbukaannya. 
Ada dua fenomena yang terjadi dewasa ini yang berkaitan dengan Bahasa Indonesia, yaitu :
A. Fenomena Positif
Bahasa Indonesia telah berkembang dengan baik di kalangan masyarakat. Terbukti dengan digunakannya bahasa Indonesia oleh para ibu (khususnya ibu-ibu muda) dalam mendidik anak-anaknya. Dengan demikian, anak-anak menjadi terlatih menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan di masa depan mereka memiliki keterampilan berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia.

Kita juga perlu berbangga hati dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam produk-produk perusahaan luar negeri, baik dalam kemasannya, prosedur penggunaannya, maupun keterangan produk yang dihasilkan. Mereka melakukan hal ini untuk mempermudah promosi, sehingga produk mereka laku dipasarkan di Indonesia.
Dari contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa keberadaan bahasa Indonesia diakui oleh masyarakat Internasional khususnya para pengusaha asing.
B. Fenomena Negatif
Seiring dengan berkembangnya zaman, banyak ditemukan perkembangan bahasa yang menyimpang dari kaidah bahasa Indonesia, seperti munculnya bahasa gaul, bahasa komunikasi kelompok bermain atau bahasa prokem, bahasa SMS dan bahasa yang sedang banyak dibicarakan belakangan ini yaitu Bahasa Alay.

Dewasa ini, kesadaran untuk berbahasa Indonesia yang baik dan benar di kalangan remaja mulai menurun, mereka lebih senang menggunakan bahasa gaul daripada bahasa Indonesia. Fenomena seperti ini seharusnya tidak boleh terjadi, karena hal ini dapat merusak kebakuan dan merancukan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia harus tetap berkembang, walaupun diterpa oleh kemunculan bahasa-bahasa asing dan bahasa pergaulan.

Kita seharusnya malu jika tidak dapat menggunakan bahasa Indonesia dengan baik, karena kita pemiliknya. Sekarang ini, kita cenderung menyepelekan dan mencampuradukkannya dengan bahasa daerah, seperti mencampurnya dengan bahasa Jawa. Fenomena ini sering kali kita jumpai dalam pergaulan sehari-hari, contohnya di sekolah, saat jam pelajaran kita menggunakan bahasa Indonesia, tetapi saat kembali bercengkerama dengan teman-teman, kita lupa akan bahasa Indonesia. Apalagi dengan kemunculan bahasa gaul dan bahasa prokem yang ternyata sudah dibukukan oleh salah seorang artis ternama kita, Debbie Sahertian. 

Jadi, sebaiknya antara bahasa daerah dan bahasa Indonesia harus berkembang seimbang, agar peran bahasa Indonesia di era global ini diakui dan tetap berdiri tegak di bumi Indonesia. Bahasa gaul, bahasa prokem, bahasa Indonesia yang mengalami penginggrisan harus dapat ditekan dan hanya sebatas untuk komunikasi pergaulan. Bahasa pada hakikatnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kebudayaan. Oleh karena itu, bahasa Indonesia dalam konteks kebudayaan nasional merupakan komponen yang paling representatif dan dominan, termasuk upaya melanggengkan kesatuan bangsa (Hasan Alwi, 1998). Orang Indonesia sebaiknya belajar mencintai bahasa nasionalnya dan belajar memakainya dengan kebanggaan dan kesetiaan, sehingga membuat orang Indonesia berdiri tegak di dunia ini walaupun dilanda arus globalisasi dan tetap dapat mengatakan dengan bangga bahwa orang Indonesia menjadi bangsa yang berdulat yang mampu menggunakan bahasa nasionalnya untuk semua keperluan modern.

Kita tidak boleh kalah dengan bangsa lain, sepertiArab, Italia, Jerman, Prancis, Jepang, Korea dan Cina yang bahasanya bukan Inggris, tetapi tidak mengalami proses penginggrisan yang memprihatinkan. Masyarakat Indonesia harus dapat menunjukkan ketahanan budayanya, warganya hanya perlu diberi semangat dan didorong agar jangan cepat menyerah. Untuk meningkatkan peran bahasa Indonesia di era global dan tetap mempertahankan budaya daerah seharusnya pemerintah memberlakukan peraturan atau Undang-undang tentang tata susunan, isi, dan penggunaan bahasa Indonesia yang benar dalam surat kabar, tabloid, maupun majalah-majalah remaja. Sebaiknya dalam majalah remaja perlu diisikan kolom khusus bacaan berbahasa Indonesia yang benar, untuk media elektronik, seperti TV khususnya televisi swasta dan radio diadakan acara debat, cerdas tangkas, diskusi, dan acara yang menggunakan bahasa Indonesia yang benar. Tetap diadakan ujian nasional bahasa Indonesia dan pemberian penghargaan kepada orang yang mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar

Dari uraian di atas, setidaknya hal yang perlu diingat adalah hanya bahasa Indonesialah yang mampu mendekatkan sekaligus menyatukan berbagai etnis di Indonesia, sehingga mereka dapat berkomunikasi dengan lancar dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa Indonesia bukanlah satu-satunya lambang identitas kebangsaan di NKRI. Hal-hal lain, seperti komitmen pada bendera Merah Putih juga merupakan lambang identitas bangsa. Tetapi, satu hal yang patut direnungkan dalam konteks ini keduanya dapat melahirkan sikap mental yang menumbuhkan rasa kebersamaan.



BAB III
PENUTUP

3.1    Keimpulan
Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak lupa akan sejarah bangsanya dan jika kita menoleh kebelakang bagaimana bahasa menjadi alat pemersatu bangsa yang mampu mengedepankan persamaan dan mengesampingkan perbedaan. Pada saat ini bahasa indonesia sudah menjadi bahasa pengantar dalam dunia pendidikan dan berbagai kegiatan kenegaraan akan tetapi pada kehidupan sehari-hari di beberapa lapisan masyarakat masih menggunakan bahasa daerah dan sebaliknya di beberapa lapisan masyarakat yang lain, menggunakan bahasa asing dianggap memiliki tingkatan level dan prestisius yang lebih tinggi jika dibandingkan menggunakan bahasa Indonesia.
Bangsa indonesia terdiri atas beratus-ratus suku bangsa yang masing-masing memiliki adat istiadat dan bahasanya sendiri-sendiri. Sebagian besar diantara kita dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang berbahasa daerah. Mis. Sunda, Jawa, Batak, Minang, Banjar dll

3.2    Saran
Agar bisa mengetahui bagaimana perkembangan dari bahasa Indonesia dan mengetahui pengaruh-pengaruh perkembangan bahasa Indonesia.

Selasa, 21 November 2017

Makalah Kewirausahaan Terlengkap

                                                                      BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer,di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.


1.2  Rumusan Masalah
1.    Pengertian kewirausahawan ?
2.    Ciri – ciri dan karakteristik kewirausahaan ?
3.    Keuntungan dan kerugian seperti apa yang didapat dari seseorang yang berwirausaha ?
4.    Kenapa berfikir kreatif sangat diperlukan bagi seorang berwirausaha ?
5.     Manajemen dan strategi seperti apakah yang dipakai oleh wirausahawan ?
6.    Bagaimana peran kewirausahaan dalam perekonomian nasional ?
7.    Apa-apa saja tahap-tahap kewirausahaan ?
8.    Apa-apa saja sifat- sifat dari seorang wirausaha ?
9.    Bagaimana hakekat kewirausahaan ?
10. Imbalan seperti apakah yang diterima oleh seorang wirausaha ?

                 
1.3  Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian kewirausahawan
2. Untuk mengetahui ciri – ciri dan karakteristik kewirausahaan
3. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian seperti apa yang didapat dari seseorang yang berwirausaha
4.  Untuk mengetahui kenapa berfikir kreatif sangat diperlukan bagi seorang berwirausaha
5. Untuk mengetahui manajemen dan strategi seperti apakah yang dipakai oleh wirausahawan
6.  Untuk mengetahui peran kewirausahaan dalam perekonomian nasional
7. Untuk mengetahui tahap-tahap kewirausahaan
8. Untuk mengetahui sifat- sifat dari seorang wirausaha
9. Untuk mengetahui bagaimana hakekat kewirausahaan
10. Untuk mengetahui imbalan seperti apakah yang diterima oleh seorang wirausaha






BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian kewirausahaan
                Istilah kewirausahaan (entrepreneur) pertama kali diperkenalkan pada awal abad ke 18 oleh ekonom Perancis, Richard Cantillon). Adapun makna secara etimologis wirausaha/wiraswasta berasal dari bahasa sanskerta, terdiri dari tiga suku kata : “wira”, “swa”, “sta”. Wira berarti manusia unggul, tangguh, teladan, berbudi luhur, berjiwa besar, berani, pahlawan, pionir, pendekar/pejuang kemajuan, memiliki keagungan watak. Swa berarti sendiri, dan Sta berarti berdiri.
                Istilah kewirausahaan, pada dasarnya berasal dari terjemahan entrepreneur, yang dalam bahasa inggris di kenal dengan between taker atau go between. Dalam definisi tersebut ditekankan bahwa wirausaha adalag orang yang melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut. Sedangkan proses kewirausahaan adalah meliputi semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk mengejar dan memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu organisasi. Istilah wirausaha dan wiraswasta sering digunakan secara bersamaan, walaupun memiliki substansi yang agak berbeda.
                Selain itu, definisi kewirausahaan menurut Instruksi Presiden Republik Indonesia (INPRES) No. 4 Tahun 1995 tentang Gerakan Nasional Me-masyarakatkan dan Mem-budayakan kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dengan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan/atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efesiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan/atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.

2.2 Ciri – ciri dan karakteristik kewirausahaan
Ciri-ciri seorang wirausahaan adalah:
·Percaya diri
·Berorientasikan tugas dan hasil
·Pengambil risiko
·Kepemimpinan
·Keorisinilan
·Berorientasi ke masa depan
·Jujur dan tekun

Menurut Munawir Yusuf (1999)
Ciri kewirausahaan yaitu:
1. Motivasi berprestasi
2. Kemandirian
3. Kreativitas
4. Pengambilan resiko (sedang)
5. Keuletan
6. Orientasi masa depan
7. Komunikatif dan reflektif
8. Kepemimpinan
9. Locus of Contro
10. Perilaku instrumental
11. Penghargaan terhadap uang.

Ciri dan Kemampuan Wirausahaan Tangguh:
·         Berpikir dan bertindak strategik, adaptif terhadap perubahan dalam berusaha mencari peluang keuntungan termasuk yang mengandung resiko agak besar dan dalam
mengatasi masalah.
·         Selalu berusaha untuk mendapat keuntungan melalui berbagai keunggulan dalam memuaskan langganan.
·         Berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan perusahaan (dan pengusahanya) serta meningkatkan kemampuan dengan sistem pengendalian intern.
·         Selalu berusaha meningkatkan kemampuan dan ketangguhan perusahaan terutama dengan pembinaan motivasi dan semangat kerja serta pemupukan permodalan.


2.3 Keuntungan dan kerugian seperti apa yang didapat dari seseorang yang berwirausaha

v  Keuntungan Berwirausaha
1.    Otonomi yaitu pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat wirausaha menjadi seorang “bos” yang memiliki kehendak terhadap kontrol bisnisnya.
2.    Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi
Peluang untuk mengembangkan konsep usaha yang dapat menghasilkan keuntungan sangat memotivasi wirausaha.
3.    Kontrol finansial
Bebas dalam mengelola keuangan, dan merasa kekayaan sebagai milik sendiri.
4.    Memiliki legitimasi moral yang kuat untuk mewujudkan kesejahteraan dan menciptakan kesempatan kerja.
Hal ini dikarenakan target entrepreneur adalah masyarakat kelas menengah dan bawah, maka entrepreneur memiliki peran yang sangat penting dalam proses trickling down effect.


v  Kerugian Berwirausaha
1.    Pengorbanan persoanal
Pada awalnya, wirausaha harus bekerja dengan waktu yang lama dan sibuk. Sedikit sekali waktu yang tersedia untuk kepentingan keluarga, rekreasi. Hampir semua waktu dihabiskan untuk kegiatan bisnis.


2.    Beban tanggung jawab
Wirausaha harus mengelola semua fungsi bisnis, baik pemasaran, keuangan, personal, maupun pengadaan dan pelatihan.
3.    Kecilnya margin keuntungan dan besarnya kemungkinan gagal
Karena wirausaha menggunakan sumber daya miliknya sendiri, maka margin laba/keuntungan yang diperoleh akan relatif kecil dan kemungkinan gagal juga ada.


2.4 Berfikir kreatif sangat diperlukan bagi seorang berwirausaha
Menurut Zimmererr (1996) untuk mengembangkan keteramplan berfikir, seseorang menggunakan otak sebelah kanan. Sedangkan untuk belajar mengembangkan ketrampilan berpikir digunakan otak sebelah kiri, ciri-cirinya :
1.     Selalu bertanya : Apa ada cara yang lebih baik?
2.     Selalu menantang kebiasaan, tradisi dan kebiasaan rutin
3.     Mencoba untuk melihat masalah dari perspektif yang berbeda
4.     Menyadari kemungkinan banyak jawaban ketimbang satu jawaban yang benar
5.     Melihat kegagalan dan kesalahan sebagai jalan untuk mencapai sukses
6.     Mengkorelasikan ide-ide yang masih samar terhadap masalah untuk menghasilkan pemecahan inovasi
7.     Memiliki ketrampilan helicopter yaitu kemampuan untuk bangkit di atas kebiasaan rutin dan melihat permasalahan dari perspektif yang lebih luas kemudian memfokuskannnya pada kebutuhan untuk berubah.

2.5 Manajemen dan strategi seperti apakah yang dipakai oleh wirausahawan
Menyangkut semua kekuatan perusahaan yang menjamin bahwa usahanya betul-betul eksis. Bila bahasa baru ingin berhasil , maka wirausaha harus memiliki empat kompetensi, diantaranya:
1)      Fokus pada pasar,  bukan pada teknologi
2)      Buat ramalan pendanaan untuk menghindari tidak terbiayainya perusahaan
3)      Bangun tim managemen, buakn menonjolkan perorangan
4)      Beri peran tertentu, khusus bagi wirausaha penemu
Jika managemen kewirausahaan menyangkut lingkungan internal perusahaan, makastrategi kewirausahaan menyangkut kesesuaian kemampuan internal dan aktivitas perusahaan dengan lingkukngan eksternal, dimana perusahaan harus bersaing dengan menggunakan kepetusan-keputusan strategis. Dalam melakukan strategi usahanya, wirausaha biasanya menggunakan salah satu strategi dari empat strategi, sebagai berikut:
1. Berada pertama di pasar dengan prodek dan jasa baru
2. Posisikan produk dan jasa baru tersebut pada relung pasar yang tidak terlayani
3. Fokuskan barang dan jasa pada relung yang kecil tetapi bisa bertahan
4. Mengubah karakteristik produk, pasar atau industri


2.6 Peran kewirausahaan dalam perekonomian nasional
Seorang wirausaha berperan baik secara internal maupun eksternal. Secara internal seorang wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat kebergantungan terhadap orang lain, meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli pelakunya. Secara eksternal, seorang wirausaha berperan dalam menyediakan lapangan kerja bagi para pencari kerja. Dengan terserapnya tenaga kerja oleh kesempatan kerja yang disediakan oleh seorang wirausaha, tingkat pengangguran secara nasional menjadi berkurang.
Menurunnya tingkat pengangguran berdampak terhadap naiknya pendapatan perkapita dan daya beli masyarakat, serta tumbuhnya perekonomian secara nasional. Selain itu, berdampak pula terhadap menurunnya tingkat kriminalitas yang biasanya ditimbulkan oleh karena tingginya pengangguran.
Seorang wirausaha memiliki peran sangat besar dalam melakukan wirausaha. Peran wirausaha dalam perekonomian suatu negara adalah:
1.     Menciptakan lapangan kerja
2.     Mengurangi pengangguran
3.     Meningkatkan pendapatan masyarakat
4.     Mengombinasikan faktor–faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan keahlian)
5.     Meningkatkan produktivitas nasional

2.7 Tahap-tahap kewirausahaan
Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha di bagi menjadi :

1)    Tahap memulai
Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan ‘’franchising’’]Tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanianindustri, atau jasa.

2)    Tahap melaksanakan usaha
Dalam tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek: pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.

3)    Tahap mempertahankan usaha
Tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.

4)    Tahap mengembangkan usaha
Tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.

2.8 Sifat- sifat dari seorang wirausaha
1.      Sifat-sifat seorang wirausaha adalah:
-  Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
- Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif.
-  Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
- Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
-  Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
      - Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
- Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.

2.      Sikap wirausaha
Dari daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan di atas, dapat kita identifikasi sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya sehari-hari, sebagai berikut:

1)    Disiplin
Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang tinggi Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya\ Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainyaKetepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebut Wirausahawan harus taat azas Hal tersebut akan dapat tercapai jika wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah ditetapkan Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja.

2)    Komitmen Tinggi
Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lainDalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki komitmen yang jelas, terarah dan bersifat progresif (berorientasi pada kemajuan). Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat dibuat dengan identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang direncanakan dalam hidupnya Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan, penyelesaian bagi masalah konsumen, dan sebagainya.Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya terhadapkonsumen, akan memiliki nama baik di mata konsumen yang akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, dengan dampak pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan.

3)    Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang dilupakan oleh seorang wirausahawanKejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purnajual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan olehwirausahawan Kreatif dan Inovatif.
Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktuJustru seringkali ide-ide jenius yangmemberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.

4)    Mandiri
Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalammengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lainKemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya.

5)     Realistis
Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/ perbuatannya]Banyak seorang calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena wirausahawan tersebut tidak realistis, obyektif dan rasional dalam pengambilan keputusan bisnisnya Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap masukan-masukan/ sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis.

2.9 Hakekat kewirausahaan
Dari beberapa konsep yang ada ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut ( Suryana,2003 : 13), yaitu :
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959).
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer. 1996).
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro, 1997).
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.

2.10 Imbalan seperti apakah yang diterima oleh seorang wirausaha
Tiap orang tertarik kepada kewirausahaan karena berbagai imablan yang dapat dikellompokkan dalam tiga kategori dasar : Laba, kebebasan, dan kepuasan dalam menjalani hidup.
A. Imbalan Berupa Laba
Wirausaha mengharapkan hasil yang tidak hanya mengganti kerugian waktu dan uang yang diinvestasikan tetapi juga memberikan imbalan yang pantas bagi resiko dan inisiatif yang mereka ambil dalam mengoperasikan bisnis mereka sendiri. Dengan demikian imbalan berupa laba merupakan motofasi yang kuat bagi wirausahatersebut.
Laba adalah salah satu cara dalam mempertahankan nilai perusahaan. Beberapa wirausaha mungkin mengambil laba bagi dirinya sendiri atau membagikan laba tersebut, tetapi kebanyakan wirausaha puas dengan laba yang pantas.

B. Imbalan Berupa Kebebasan
Kebebasan untuk menjalankan perusahaannya merupakan imbalan lain bagi seorang wirausaha. Hasil survey dalam bisnis berskala kecil tahun 1991 menunjukkan bahwa 38% dari orang-orang yang meninggalkan pekerjaan nya di perusahaan lain karena mereka ingin menjadi bos atas perusahaan sendiri. Beberapa wirasuaha menggunakan kebebasannya untuk menyusun kehidupan dan perilaku kerja pribadnya secara fleksibel. Kenyataannya banyak wirausaha tidak mengutamakan fleksibiltas disatu sisi saja. Akan tetapi wirausaha menghargai kebebasan dalam karir kewirausahaan, seperti mengerjakan urusan mereka dengan cara sendiri, memungut laba sendiri dan mengatur jadwal sendiri.

C. Imbalan Berupa Kepuasan Dalam Menjalani Hidup
Wirausaha sering menyatakan kepuasan yang mereka dapatkan dalam menjalankan bisnisnya sendiri. Pekerjaan yang mereka lakukan memberikan kenikmatan yang berasal dari kebebasan dan kenikmatan ini merefleksikan pemenuhan kerja pribadi pemilik pada barang dan jasa perusahaan. Banyak perusahaan yang dikelolah oleh wirausaha tumbuh menjadai besar akan tetapi ada juga yang relative tetap berskala kecil.

Golongan wirausaha dan pengusaha
v  Golongan Pengusaha Besar
Pengusaha Besar adalah seseorang yang Memiliki modal yang besar untuk berbisnis sampai ke mancanegara dan biasa nya memiliki banyak karyawan. Contoh Pengusaha Besar : Pengusaha Penjualan Konstruksi Bangunan “Krakatau Steel Cilegon”.
v  Golongan Pengusaha Menengah
Menengah adalah Seseorang yang memiliki modal yang lumayan, biasa nya target untuk pengusaha Menengah adalah pasaran lokal yang berada di negara sendiri, pengusaha menengah pun memiliki beberapa orang karyawan tetapi tidak sampai sebanyak pengusaha Besar.
Contoh Pengusaha Menengah adalah : Pengusaha Restaurant yang Berada di Pantai Indah Kapuk.
v  Golongan Pengusaha Kecil
Pengusaha Kecil adalah Pengusaha yang biasanya target berada di dalam lingkup sekitar lingkungan nya saja, dan biasanya modal yang di butuhkan tidak besar ataupun harus memiliki seorang karyawan yang terdapat pada golongan besar dan menengah,
Contoh Pengusaha Kecil: Penjual Gorengan yang berada di sekitar kita, ataupun Penjual Nasi Uduk.







BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Dan keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat dipengaruhi oleh sifat dan kepribadian seseorang. The officer of Advocacy of Small Business Administration. bahwa kewirausahaan yang berhasil pada umumnya memiliki sifat-sifat kepribadian.

Terdapat beberapa ciri – ciri dan karakteristik kewirausahaan.
Ciri-ciri seorang wirausahaan adalah:
 ·Percaya diri
·Berorientasikan tugas dan hasil
·Pengambil risiko
·Kepemimpinan
·Keorisinilan
·Berorientasi ke masa depan
·Jujur dan tekun

3.2  Saran
Disarankan bagi mahasiswa yang nantinya akan memulai berwirausaha untuk meneladani dan dapat mencontoh sikap, karakteristik, dan sebagainya dari apa yang tertulis di Bab Pembahasan di atas. Seorang wirausaha memang perlu untuk menghadapi sebuah risiko, karena dari proses risiko itu sendiri nantinya akan membawa sesuatu yang besar. Dan juga semangat, kerja keras, ulet, serta tidak putus asa sikap yang sangat dibutuhkan oleh seorang wirausaha agar terus berkarya dengan usaha yang di jalankannya.