Powered By Blogger
Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan

Minggu, 03 September 2017

Puisi Menuju ke Laut (Sutan Takdir Alisyabana)

MENUJU KE LAUT

                                                                                    Karya:  Sutan Takdir Alisyabana
Kami telah meninggalkan engkau
Tasik yang tenang, tiada beriak,
Diteduh gunung yang rimbun
Dari angin  dan topan.
Sebab sekali kami terbangun
Dari mimpi yang nikmat:

“ ombak ria berkejar-kejaran.
Di gelanggang biru bertepi langit.
Pasir rata berulang dikecup,
Tebing curam ditantang diserang,
Dalam bergurau bersama angin,
Dalam berlomba bersama mega. “

Sejak itu jiwa gelisah,
Selalu  berjuang, tiada reda.
Ketenangan lama rasa beku,
Gunung pelindung rasa penghalang.
Berbentak hati hendak bebas,
Menyerang segala apa mengadang.

Gemuruh berderau kami jatuh,
Terhempas berderai mutiara bercahaya,
Gegap gempita suara mengerang,
Dahsyat bahana suara menang.
Keluh dan gelak silih berganti
Pekik dan tempik sambut menyambut.

Tetapi betapa sukarnya jalan,
Badan terhempas, kepala tertumbuk,
Hati hancur, pikiran kusut,
Namun kembali tiadalah ingin,
Ketenangan lama tiada diratap.

Kami telah meninggalkan engkau,
Tasik yang tenang, tiada beriak,
Diteduhi gunung yang rimbun
Dari angin dan topan.
Sebab sekali kami terbangun
Dari mimpi yang nikmat,