Powered By Blogger

Senin, 30 Oktober 2017

Makalah Semantik jenis Makna

BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Bahasa merupakan sistem komunikasi yang amat penting bagi manusia. Bahasa merupakan alat komunikasi manusia yang tidak terlepas dari arti atau makna pada setiap perkataan yang diucapkan. Sebagai suatu unsur yang dinamik, bahasa sentiasa dianalisis dan dikaji dengan menggunakan perbagai pendekatan untuk mengkajinya. Antara lain pendekatan yang dapat digunakan untuk mengkaji bahasa ialah pendekatan makna. Semantik merupakan salah satu bidang linguistik yang mempelajari tentang makna.
Kata semantik berasal dari bahasa Yunani sema yang artinya tanda atau lambang (sign). “Semantik” pertama kali digunakan oleh seorang filolog Perancis bernama Michel Breal pada tahun 1883. Kata semantik kemudian disepakati sebagai istilah yang digunakan untuk bidang linguistik yang mempelajari tentang tanda-tanda linguistik dengan hal-hal yang ditandainya. Oleh karena itu, kata semantik dapat diartikan sebagai ilmu tentang makna atau tentang arti, yaitu salah satu dari tiga tataran analisis bahasa: fonologi, gramatika, dan semantik (Chaer, 1994: 2).
Bidang studi linguistik yang objek penelitiannya makna bahasa merupakan satu tataran linguistik. Semantik dengan objeknya yaitu makna, berada di seluruh atau disemua tataran yang bangun-membangun ini : makna berada didalam tataran fonologi, morfologi dan sintaksis. Semantik bukan satu tataran dalam arti unsur pembangun satuan lain yang lebih besar, melainkan unsur yang berada pada semua tataran itu, meski sifat kehadiranya pada tiap tataran itu tidak sama.
Bahasa merupakan media komunikasi yang paling efektif yang dipergunakan oleh manusia untuk berinteraksi dengan individu lainnya. Bahasa yang digunakan dalam berinteraksi pada keseharian kita sangat bervariasi bentuknya, baik dilihat dari fungsi maupun bentuknya. Tataran penggunaan bahasa yang dipergunakan oleh masyarakat dalam berinteraksi tentunya tidak lepas dari penggunaan kata atau kalimat yang bermuara pada makna, yang merupakan ruang lingkup dari semantik.

1.2    Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian hakikat makna?
2.      Apa saja jenis makna?

1.3    Tujuan Masalah
1.      Mengetahui pengertian hakikat makna.
2.      Mengetahui jenis-jenis makna.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Makna
Semantik merupakan salah satu bidang semantik yang mempelajari tentang makna. Pengertian dari makna sendiri sangatlah beragam. Mansoer Pateda (2001:79) mengemukakan bahwa istilah makna merupakan kata-kata dan istilah yang membingungkan. Makna tersebut selalu menyatu pada tuturan kata maupun kalimat. Menurut Ullman (dalam Mansoer Pateda, 2001:82) mengemukakan bahwa makna adalah hubungan antara makna dengan pengertian. Dalam Kamus Linguistik, pengertian makna dijabarkan menjadi :
1. maksud pembicara;
2. pengaruh penerapan bahasa dalam pemakaian persepsi atau perilaku manusia atau kelompok manusia;
3. hubungan dalam arti kesepadanan atau ketidak sepadanan antara bahasa atau antara ujaran dan semua hal yang ditunjukkannya, dan
4. cara menggunakan lambang-lambang bahasa ( Harimurti Kridalaksana, 2001: 132).
Menurut teori yang dikembangkan dari pandangan Ferdinand de Saussure, makna adalah ’pengertian’ atau ’konsep’ yang dimiliki atau terdapat pada sebuah tanda-linguistik. Menurut de Saussure, setiap tanda linguistik terdiri dari dua unsur, yaitu (1) yang diartikan (Perancis: signifie, Inggris: signified) dan (2) yang mengartikan (Perancis: signifiant, Inggris: signifier). Yang diartikan (signifiesignified) sebenarnya tidak lain dari pada konsep atau makna dari sesuatu tanda-bunyi. Sedangkan yang mengartikan (signifiant atau signifier) adalah bunyi-bunyi yang terbentuk dari fonem-fonem bahasa yang bersangkutan. Dengan kata lain, setiap tanda-linguistik terdiri dari unsur bunyi dan unsur makna. Kedua unsur ini adalah unsur dalam-bahasa (intralingual) yang biasanya merujuk atau mengacu kepada sesuatu referen yang merupakan unsur luar-bahasa (ekstralingual).
Dalam analisis semantik juga harus disadari, karena bahasa itu bersifat unik, dan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan masalah budaya maka, analisis suatu bahasa hanya berlaku untuk bahasa itu saja, tetapi tidak dapat digunakan untuk menganalisis bahasa lain. Umpamanya, kata ikan dalam bahasa Indonesia merujuk pada jenis binatang yang hidup dalam air dan biasa dimakan sebagai lauk; dan dalam bahasa Inggris separan dengan fish. Tetapi kata iwak dalam bahasa Jawa bukan hanya berarti ‘ikan’ atau ‘fish’, melainkan juga berarti daging yang digunakan sebagai lauk.
Di dalam penggunaannya dalam penuturan yang nyata makna kata atau leksem seringkali, dan mungkin juga biasanya, terlepas dari pengertian atau konsep dasarnya dan juga dari acuannya. Contohya : Dasar buaya ibunya sendiri ditipunya. Oeh karena itu, banyak pakar mengatakan bahwa kita baru dapat menentukan makna sebuah kata apabila kata itu sudah berada dalam konteks kalimatnya.



2.2 Jenis Makna
            Jenis atau tipe makna itu memang dapat dibedakan berdasarkan beberapa kriteria dan sudut pandang. Berdasarkan jenis semantiknya dapat dibedakan antara makna leksikal dan makna gramatikal, berdasarkan ada tidaknya referen pada sebuah kata/leksem dapat dibedakan adanya makna referensial dan makna nonreferensial, berdasarkan ada tidaknya nilai rasa pada sebuah kata/leksem dapat dibedakan adanya makna denotatif dan makna konotatif, berdasarkan ketepatan maknanya dikenal adanya makna kata dan makna istilah atau makna umum dan makna khusus. Lalu berdasarkan kriteria lain atau sudut pandang lain dapat disebutkan adanya makna-makna asosiatif, kolokatif, reflektif, idiomatik, dan sebagainya.
Berikut ini akan dipaparkan jenis-jenis makna tersebut :
1.    Makna Leksikal dan Makna Gramatikal
a.      Makna Leksikal
Adalah bentuk ajektif yang diturunkan dari bentuk nomina leksikon (vokabuler, kosakata, pembendaharaan kata). Satuan dari leksikon adalah leksem, yaitu satuan bentuk bahasa yang bermakna. Kalau leksikon kita samakan dengan kosakata atau perbendaharaan kata, makna leksem dapat kita samakan dengan kata. Dengan demikian, makna leksikal dapat diartikan sebagai makna yang bersifat leksikon, bersifat leksem, atau bersifat kata. Dapat pula dikatakan makna leksikal adalah makna yang sesuai dengan referennya, makna yang sesuai dengan hasil observasi alat indera, atau makna yang sungguh-sungguh nyata dalam kehidupan kita.
Contoh : kata kepala dalam kalimat kepalanya hancur kena pecahan granat adalah makna leksikal, tetapi dalam kalimat Rapornya ditahan kepala sekolah karena ia belum membayar uang SPP adalah bukan bermakna leksikal. Kata memetik dalam kalimat ibu memetik sekuntum mawar adalah bermakna leksikal.
Kalau disimak contoh-contoh diatas dapat disimpulkan bahwa makna leksikal dari suatu kata adalah gambaran yang nyata tentang suatu konsep seperti yang dilambangkan kata itu.

b.      Makna Gramatikal
Makna gramatikal adalah makna yang menyangkut hubungan intra bahasa, atau makna yang muncul sebagai akibat berfungsinya sebuah kata di dalam kalimat. Di dalam semantik makna gramatikal dibedakan dari makna leksikal. Sejalan dengan pemahaman makna (sense ‘pengertian’; ‘makna’) dibedakan dari arti (meaning ‘arti’). Makna merupakan pertautan yang ada antara satuan bahasa, dapat dihubungkan dengan makna gramatikal, sedangkan arti adalah pengertian satuan kata sebagai unsur yang dihubungkan. Makna leksikal dapat berubah ke dalam makna gramtikal secara operasional.

2.    Makna Referensial dan Makna Nonreferensial
a.      Makna Referensial
Makna referensial yaitu sesuatu diluar bahasa yang diacu oleh kata itu maka kata tersebut disebut kata bermakna referensial. Misalnya kata meja dan kursi termasuk kata yang bermakna referensial karena keduanya mempunyai referen, yaitu sejenis perabot rumah tangga yang disebut meja dan kursi.
Contoh lain :  Orang itu menampar orang
1                                                            1                                  2
j
Pada contoh diatas bahwa orang1 dibedakan maknanya dari orang2 karena orang1sebagai pelaku (agentif) dan orang2 sebagai pengalam (yang mengalami makna yang diungkapkan verba), hal tersebut menunjukkan makna kategori yang berbeda, tetapi makna referensi mengacu kepada konsep yang sama (orang = manusia).
b.      Makna Nonreferensial
Makna nonreferensial adalah sebuah kata yang tidak mempunyai referen (acuan). Seperti kata preposisi dan konjungsi, juga kata tugas lainnya. Dalam hal ini kata preposisi dan konjungsi serta kata tugas lainnya hanya memiliki fungsi atau tugas tapi tidak memiliki makna.
Berkenaan dengan bahasan ini ada sejumlah kata yang disebut kata-kata deiktis, yaitu kata yang acuannya tidak menetap pada satu wujud, melainkan dapat berpindah dari wujud yang satu kepada wujud yang lain. Yang termasuk kata-kata deiktis yaitu: dia, saya, kamu, di sini, di sana, di situ, sekarang, besok, nanti, ini, itu.
Contoh lain referen kata di sini dalam ketiga kalimat berikut
(a)    Tadi dia duduk di sini
(b)   ”Hujan terjadi hampir setiap hari di sini”, kata walikota Bogor.
(c)    Di sini, di Indonesia, hal seperti itu sering terjadi.

Pada kalimat (a) kata di sini menunjukan tempat tertentu yang sempit sekali. Mungkin bisa dimaksudkan sebuah bangku, atau hanya pada sepotong tempat dari sebuah bangku. Pada kalimat (b) di sini menunjuk pada sebuah tempat yang lebih luas yaitu kota Bogor. Sedangkan pada kalimat (c) di sini merujuk pada daerah yang meliputi seluruh wilayah Indonesia. Jadi dari ketiga macam contoh diatas referennya tidak sama oleh karena itu disebut makna nonreferensial.






3.    Makna Denotatif dan Makna Konotatif
a.      Makna Denotaif
Pembedaan makna denotatif dan konotatif didasarkan pada ada atau tidak adanya “nilai rasa” pada sebuah kata. Setiap kata, terutama yang disebut penuh, mempunyai makna denotatif, tetapi tidak setiap kata itu mempunyai makna konotatif.

Makna denotatif (sering juga disebut makna denotasional,makna konseptual, atau makna kognitif karena dilihat dari sudut yang lain) pada dasarnya sama dengan makna referensial sebab makna denotatif ini lazim diberi penjelasan sebagai makna yang sesuai dengan hasil observasi menurut penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, atau pengalaman lainnya. Jadi, makna denotatif ini menyangkut informasi-informasi faktual objektif. Lalu karena itu makna denotasi sering disebut sebagai “makna sebenarnya” umpamanya kata perempuan dan wanita. Kedua kata ini mempunyai makna denotasi yang sama, yaitu manusia dewasa bukan laki-laki. Begitu juga kata gadis dan perawan, kata istri dan bini. Kata gadis dan perawan memiliki makna denotasi yang sama, yaitu wanita yang belum bersuami atau belum pernah bersetubuh, sedangkan kata istri dan bini memiliki makna denotasi yang sama, yaitu wanita yang mempunyai suami.

b.      Makna Konotatif
Makna konotatif adalah makna yang berupa kiasan atau yang disertai nilai rasa, tambahan-tambahan sikap sosial, sikap pribadi sikap dari suatu zaman, dan kriteria-kriteria tambahan yang dikenakan pada sebuah makna konseptual. Seperti kata kursi, kursi disini bukan lagi tempat duduk, melaikan suatu jabatan atau kedudukan yang ditempati oleh seseorang. Kursi diartikan sebagai tempat duduk mengandung makna lugas atau makna denotatif. Kursi yang diartikan suatu jabatan atau kedudukan yang diperoleh seseorang mengandung makna kiasan atau makna konotatif.

4.    Makna Kata dan Makna Istilah

Pembedaan adanya makna kata dan makna istilah berdasarkan ketepatan makna kata itu dalam penggunannya secara umum dan secara khusus. Dalam penggunaan bahasa secara umum acapkali kata-kata itu digunakan secara tidak cermat sehingga maknanya bersifat umum. Tetapi dalam penggunaan secara khusus, dalam bidang tertentu, kata-kata itu digunakan secara cermat sehingga maknanya pun menjadi tepat.

Makna kata itu baru menjadi jelas kalau sudah digunakan di dalam suatu kalimat. Kalau lepas dari konteks kalimat, makna kata itu menjadi umum dan kabur. Berbeda dengan kata yang maknanya masih bersifat umum, maka ‘istilah’ memiliki makna yang tetap dan pasti. Ketepatan dan kepastian makna istilah itu karena istilah itu hanya digunakan dalam bidang kegiatan atau keilmuan tertentu.

Perbedaan antara makna kata dan istilah dapat dilihat dari contoh berikut :
(1) Tangannya luka kena pecahan kaca.
(2) Lengannya luka kena pecahan kaca.

Kata tangan dan lengan pada kedua kalimat di atas adalah bersinonim atau bermakna sama.
Namun dalam bidang kedokteran kedua kata itu memiliki makna yang  berbeda.Tangan bermakna bagian dari pergelangan sampai ke jari tangan; sedangkan lenganadalah bagian dari pergelangan sampai ke pangkal bahu.

5.    Makna Konseptual dan Makna Asosiatif
Leech (1976) membedakan makna atas makna konseptual dan makna asosiatif.
a.      Makna Konseptual
Makna konseptual adalah makna yang sesuai dengan konsepnya, makna yang sesuai dengan referennnya, dan makna yang bebas dari asosiasi atau hubungan apapun. Jadi, sebenarnya makna konseptual ini sama dengan makna referensial, makna leksikal, dan makna denotatif.

b.      Makna Asosiatif
Makna asosiatif adalah makna yang dimiliki sebuah kata berkenaan dengan adanya hubungan kata itu dengan keadaan diluar bahasa. Misalnya, kata melati berasosiasi dengan makna ‘suci’, atau ‘kesucian’, kata merah berasosiasi dengan makna ‘berani’ atau juga ‘dengan golongan komunis’. Makna asosiatif ini sesungguhnya sama dengan perlambang-perlambang yang digunakan oleh suatu masyarakat bahasa untuk menyatakan suatu konsep lain. Maka dengan demikian, dapat dikatakan melati digunakan sebagai perlambang “kesucian”, marah digunakan sebagai perlambang “keberanian”, dan dalam dunia politik digunakan sebagai lambang golongan komunis.
Disamping itu kedalamnya termasuk juga makna-makna lain seperti makna stilistika, makna afektif, dan makna kolokatif.
Makna stilistika berkenaan dengan gaya pemilihan kata sehubungan dengan adanya perbedaan sosial dan bidang kegiatan didalam masyarakat. Karena itulah dibedakan makna kata rumah, pondok, istana, keraton, kediaman, tempat tinggal, dan residensi.
Makna afektif berkenaan dengan perasaan pembicara pemakai bahasa secara pribadi, baik terhadap lawan bicara maupun terhadap objek yang dibicarakan. Makna afektif lebih terasa secara lisan dari pada secara tertulis. Contoh “tutup mulut kalian!” bentaknya kepada kami.
Makna kolokatif berkenaan dengan makna kata dalam kaitannya dengan makna kata lain yang mempunyai “tempat” yang sama dalam sebuah frase. Misalnya kita dapat mengatakan gadis itu cantik, bunga itu indah, dan pemuda itu tampan. Demikian juga dengan kata laju, deras, kencang, cepat, dan lancar yang mempunyai makna yang sama, tetapi pasti mempunyai kolokasi yang berbeda. kita bisa mengatakan hujan deras, dan berlari dengan cepat, namun tidak bisa sebaliknya hujan cepat, dan berlari dengan deras.


6.    Makna Idiomatikal dan Peribahasa
a.      Makna Idiom
Makna idiom adalah satuan ujaran yang maknanya tidak dapat ”diramalkan” dari makna unsur-unsurnya, baik secara leksikal maupun secara gramatikal. Idiom adalah satuan-satuan bahasa (bisa berupa kata, frase, maupun kalimat) yang maknanya tidak dapat ‘diramalkan’ dari makna leksikal unsur-unsurnya maupun makna gramatikal satuan-satuan tersebut. Misalnya, menurut kaidah gramatikal kata-kata ketakutan, kesedihan, keberanian, dan kebimbingan memiliki makna hal yang disebut bentuk dasarnya. Tetapi kata kemaluan tidak memiliki makna seperti itu. Begitu juga frase rumah kayu bermakna ‘rumah yang terbuat dari kayu’; tetapi frase rumah batu selain bermakna gramatikal ‘rumah yang terbuat dari batu’, juga memiliki makna lain yaitu ‘pegadaian’ atau ‘rumah gadai’. Ada dua macam bentuk idiom dalam bahasa indonesia yaitu: idiom penuh dan idiom sebagian. Idiom penuh adalah idiom yang unsur-unsurnya secara keseluruhan sudah merupakan satu kesatuan dengan satu makna.  Idiom ada dua macam, yaitu:

1.      idiom penuh. Idiom penuh adalah idiom yang semua unsur-unsurnya sudah melebur menjadi satu kesatuan, sehingga makna yang dimiliki berasal dari seluruh kesatuan itu. Contohnya meja hijaudan membanting tulang.
  1. Idiom sebagian. Idiom sebagian adalah idiom yang salah satu unsurnya masih memiliki makna leksikalnya sendiri. Misalnya buku putih, daftar hitam, dan koran kuning.


b.      Peribahasa
peribahasa memiliki makna yang masih dapat ditelusuri atau dilacak dari makna unsur-unsurnya karena adanya ”asosiasi” antara makna asli dengan maknanya sebagai peribahasa. Umpamanya peribahasa Seperti anjing dengan kucing yang bermakna ’dikatakan ihwal dua orang yang tidak pernah akur’. Makna ini memiliki asosiasi, bahwa binatang yang namanya anjing dan kucing jika bertemu memang selalu berkelahi, dan tidak pernah damai.


7.    Makna Kias
Dalam kamus umum bahasa Indonesia susunan W.J.S Poerwadarminta ada digunakan istilah arti kiasan. Penggunaan istilah arti kiasan ini sebagai oposisi dari arti sebenarnya. Semua bentuk bahasa (kata, frase, maupun kalimat) yang tidak merujuk pada arti sebenarnya (arti leksikal, arti konseptual, atau arti denotatif) disebut mempunyai arti kiasan. Contohnya, putri malam dalam arti bulan, raja siang dalam arti matahari, kapal padang pasir dalam arti unta, pencakar langit dalam arti gedung bertingkat tinggi, bunga desa dalam arti gadis cantik semuanya mempunyai arti kiasan.


8.    Makna Sempit
makna sempit (narrowed meaning) adalah makna yang lebih sempit dari keseluruhan ujaran. Makna yang asalnya lebih luas dapat menyempit, karena dibatasi. Bloomfield mengemukakan adanya makna sempit dan makna luas dalam perubahan makna ujaran. Perubahan makna suatu bentuk ujaran secara semantik berhubungan, tetapi ada juga yang menduga bahwa perubahan terjadi dan seolah-olah bentuk ujaran hanya menjadi objek yang relatif permanen.


9.    Makna Luas
Makna luas adalah makna yang terkandung pada sebuah kata lebih luas dari yang diperkirakan. Kata-kata yang berkonsep memiliki makna luas dapat muncul dari makna yang sempit. Kata-kata yang memiliki makna luas digunakan untuk mengungkapkan gagasan atau ide yang umum.


10.    Makna Konstruksi
Makna konstruksi adalah makna yang terdapat didalam konstruksi, makna milik yang diungkapkan dengan urutan kata didalam bahasa Indonesia. Makna milik dapat diungkapkan melalui enklitik sebagai akhiran yang menunjukan kepunyaan.

Contohnya :    perempuan itu ibu saya
            Itu ibu saya
Rumahnya jauh dari sini
Dimana rumahmu

11.    Makna Proposisi
Makna proposisi adalah makna yang muncul bila kita membatasi pengertian tentang sesuatu. Kata-kata dengan makna proposisi kita dapatkan dibidang matematika. Makna proposisi mengandung pula saran, hal, rencana, yang dapat dipahami, melalui konteks.

12.    Makna Piktorial
Makna piktorial adalah makna suatu kata yang berhubungan dengan perasaan pendengar atau pembaca. Misalnya, pada situasi makan kita berbicara tentang sesuatu yang menjijikan dan menimbulkan perasaan jijik bagi si pendengar, sehingga ia menghentikan kegiatan (aktivitas) makan.
Perasaan muncul segera setelah mendengar atau membaca suatu ekspresi yang menjijikan, atau perasaan benci. Perasaan dapat pula berupa perasaan gembira di samping perasaan yang disebutkan diatas.
Contoh :
1.    Kenapa kau sebut nama dia.
2.    Kakus itu kotor sekali.
3.    Ah, konyol.
4.    Ia tinggal di gang yang becek itu.


13.    Makna Idesional
Makna idesional adalah makna yang muncul sebagai akibat penggunaan kata yang berkonsep. Kata yang dapat dicari konsepnya atau ide yang terkandung didalam satuan kata-kata, baik bentuk dasar maupun turunan.












BAB III
PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Bahasa merupakan alat komunikasi manusia yang tidak terlepas dari arti atau makna pada setiap perkataan yang diucapkan. Semantik merupakan salah satu bidang linguistik yang mempelajari tentang makna. Pengertian dari makna sendiri sangatlah beragam. Dalam Kamus Linguistik, pengertian makna dijabarkan menjadi :
1. maksud pembicara;
2. pengaruh penerapan bahasa dalam pemakaian persepsi atau perilaku manusia atau kelompok manusia;
3. hubungan dalam arti kesepadanan atau ketidak sepadanan antara bahasa atau antara ujaran dan semua hal yang ditunjukkannya,dan
4. cara menggunakan lambang-lambang bahasa ( Harimurti Kridalaksana, 2001: 132).
            Pada kajian semantik ini kita dapat mengetahui tentang hakikat makna, jenis-jenis makna (makna leksikal, makna gramatikal dan kontekstual, makna referensial dan nonreferensial, makna konotatif dan denotatif, makna istilah dan makna kata, makna konseptual dan asosiatif, makna Idiom dan Peribahasa, makna konotatif, makna stilistika, makna afektif, makna kolokatif, makna spesifik, dan makna tematikal).

3.2 Saran
Saran ini ditujukan agar sesorang bisa mengetahui apa saja jenis-jenis makna dan apa saja yang terdapat didalam makna.




















Daftar Pustaka

Chaer, Abdul. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta.

Djajasudarma, T. Fatimah. 1993. Semantik 2 Pemahaman Ilmu makna. Bandung :
       Refika Aditama

Djajasudarma, T. Fatimah. 1999. Pengantar Kearah Ilmu Makna. Bandung :
       Refika Aditama.






Rabu, 06 September 2017

Silabus Bahasa Indonesia kelas X

SILABUS


Nama Sekolah     : SMA
Mata Pelajaran    : Bahasa IndonesiaKelas               : XSemester           : 1 
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber/ Bahan/ Alat
Mendengarkan
1.  Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung/ tidak langsung






1.1    Menanggapi siaran atau informasi dari  media  elektronik (berita dan nonberita) 








Siaran (langsung)  dari radio/ televisi,  teks yang dibacakan, atau rekaman berita/ nonberita
·  Pokok-pokok isi berita
·  penangapan isi berita




·  Mendengarkan berita tentang bencana alam (Misal: Gunung Merapi Yogyakarta, gempa dan tsunami Aceh, lumpur panas Lapindo Jawa Timur)*
·  Menuliskan isi berita dalam beberapa kalimat
·  Menyampaikan secara lisan isi berita
·  Mendiskusikan isi berita


·  Menuliskan isi siaran radio/ televisi da­lam beberapa kalimat dengan urutan yang runtut dan mudah dipahami.
·  Menyampaikan secara lisan isi berita yang telah ditulis  secara runtut dan jelas
·  Mengajukan pertanyaan/ tanggapan berdasarkan informasi yang didengar (menyetujui, menolak, menambahkan pendapat)


Jenis Tagihan:
·  Tugas individu
·  tugas kelompok
·  ulangan

Bentuk Instrumen:
·  unjuk kerja
·  format pengamatan
·  uraian bebas
·  pilihan ganda
·  isian singkat







4 x 45 menit













·  radio/ tape/
     televisi/
     kaset
     rekaman/
·  berita dari media cetak






















Berbicara
2.  Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi melalui kegiatan berkenalan, berdiskusi, dan bererita


2.2  Mendiskusikan  masalah (yang ditemukan dari berbagai berita, artikel, atau buku) 


·  Teks berita, artikel, buku  yang berisi informasi aktual (misalnya, AIDS/HIV, SARS, bencana alam)
·  penentuan masalah dalam berita
·  daftar kata sulit dan maknanya

·  Mencari artikel, atau buku yang berhubungan dengan  lingkungan daerah masing-masing  (misalnya bencana alam yang terkait dengan daerah setempat)*
·  Membaca berita,  artikel atau buku.
·  Mengidentifikasi masalah dalam berita,  artikel, atau buku
·  Mendiskusikan masalah
·  Mendiskusikan makna kata sulit
·  Melaporkan hasil diskusi


·  Mencatat masalah dari berbagai sumber
·  Menanggapi masalah dalam berita, artikel, dan buku
·  Mengajukan saran dan pemecahan terhadap masalah yang disampaikan
·  Mendaftar kata-kata sulit dalam teks bacaan
·  membahas maknanya

Jenis Tagihan:
·  ujian praktik (responsi)
·  tugas kelompok

Bentuk Instrumen:
·  unjuk kerja
format pengamatan

4 x 45 menit

media massa/ koran/ majalah/ internet
Membaca
3.  Memahami berbagai teks bacaan nonsastra dengan berbagai teknik membaca







3.2 Mengidentifi-
     kasi ide pokok
     teks  nonsastra
     dari berbagai 
     sumber melalui 
     teknik  membaca
   ekstensif  

Teks nonsastra dari berbagai   sumber
·  ide pokok tiap paragraf
·  ide pokok dari berbagai sumber
·  fakta dan opini
·  ringkasan isi
·  kata baku dan tidak baku

·  Membaca teks berita/ artikel (lenong, wayang golek, ketoprak, randai, dll)*
·  Mengidentifikasi ide pokok tiap paragraf
·  Menuliskan kembali isi bacaan secara ringkas
·  Mendiskusikan ide pokok dan ringkasan isi
·  Mendiskusikan perbaikan kata tidak baku

·  Mengidentifikasi ide     
    pokok tiap paragraf
·  Menuliskan kembali isi bacaan  secara ringkas dalam beberapa kalimat
·  Mengidentifikasi  fakta dan pendapat
·  Mengidentifikasi kata baku dan tidak baku
·  Memperbaiki kata tidak baku


Jenis Tagihan:
·  tugas kelompok
·   tugas individu
·  ulangan

Bentuk Instrumen:
·  uraian bebas
·  pilihan ganda

4 x 45 menit

Media massa/ koran/ majalah/ internet










Mendengarkan
5. Memahami puisi
    yang
    disampaikan   
    secara langsung/
    tidak langsung

5.1    Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi yang disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman  
         
Rekaman  puisi atau pembacaan langsung
· majas,
· irama
· kata-kata  
     konotasi
· Kata-kata  
     bermakna  
     lambang
·     Mendengarkan puisi
·     Mendiskusikan unsur-unsur bentuk puisi tersebut
·     Melaporkan hasil diskusi




·     Mengidentifikasi (majas, rima, kata-kata berkonotasi dan bermakna lambang)
·     Menanggapi unsur-unsur puisi yang ditemukan
·     Mengartikan kata-kata berkonotasi dan makna lambang
Jenis Tagihan:
·     praktik
·     tugas kelompok
·     tugas individu
·     laporan
·     ulangan

Bentuk instrumen:
·     uraian bebas
·     pilihan ganda
4 x 45 menit



·  rekaman puisi/ tape

·  puisi yang dibacakan


Membaca
7. Memahami    wacana  sastra melalui kegiatan membaca puisi dan  cerpen




7.1  Membacakan puisi  dengan lafal, nada, tekanan, dan intonasi yang tepat






·   puisi
·   lafal
·   tekanan
·   intonasi
·   jeda
·   pemenggalan kata, frasa




·  Membacakan  puisi dengan memperhatikan lafal,  tekanan, dan intonasi yang  sesuai dengan isi puisi
·  Membahas pembacaan puisi berdasarkan lafal, tekanan, dan intonasi
·  Memberi saran perbaikan pembacaan puisi yang kurang tepat

·  Membaca  puisi dengan memperhatikan lafal, tekanan dan intonasi yang sesuai dengan isi puisi
·  Membahas pembacaan puisi berdasarkan lafal, tekanan, dan intonasi
·  Memberi saran perbaikan pembacaan puisi yang kurang tepat

Jenis Tagihan:
·     praktik
·     tugas individu
·     tugas kelompok
Bentuk Instrumen:
·     unjuk kerja
      format pengamatan

4 x 45 menit










·    buku kumpulan puisi/ internet/ media massa






Menulis
8.  Mengungkap-kan pikiran, dan     perasaan   melalui kegiatan     menulis  puisi     

8.1 Menulis puisi lama dengan memperhati-kan bait, irama, dan rima


Contoh puisi lama
(pantun, syair)
·         bait
·         irama
·         rima
·   perbedaan pantun dengan syair


·  Membaca puisi lama (pantun, syair)
·  Mengidentifikasi puisi lama (pantun, syair) berdasarkan bait, irama, dan rima
·  Menulis pantun/ syair dengan memperhatikan bait, irama, dan rima
·  Menyunting puisi lama (pantun/ syair) yang dibuat teman

·  Mengidentifikasi puisi lama (pantun, syair) berdasarkan bait, irama, dan rima
·  Membedakan bentuk pantun dan syair
·  Menulis pantun/ syair dengan memperhatikan bait, irama, dan rima
·  Menyunting puisi lama (pantun/syair) yang dibuat teman

Jenis Tagihan:
·   tugas individu
·   produk

Bentuk Instrumen:
uraian bebas

4 x 45 menit

·      buku kumpulan puisi lama
·      Internet/ media massa
Mendengarkan
1.  Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung / tidak langsung


1.2  Mengidentifi       kasi unsur        sastra intrinsik       dan ekstrinsik)      suatu cerita       yang disampai      kan secara langsung/ melalui rekaman


·  Rekaman cerita, tuturan langsung (kaset, CD, buku cerita)
·  unsur intrinsik (tema, alur, konflik, penokohan, sudut pandang, amanat)
·  unsur ekstrinsik (agama, politik, sejarah, budaya)

·     Mendengarkan cerita daerah tertentu (Misalnya: Si Kabayan, Roro Jonggrang, Malin Kundang)*
·     Mengidentifikasi unsur intrinsik dan ekstrinsik
·     Menyampaikan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik
·     Diskusi dan tanya jawab



·     Menyampaikan secara lisan pengalaman pribadi (yang lucu, menyenangkan, mengharukan, dsb.) dengan pilihan kata dan ekspresi yang tepat
·     Menanggapi pengalaman pribadi yang disampaikan Menanggapi (setuju atau tidak setuju) unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik yang disampaikan teman

Jenis Tagihan:
·     Praktik
·     tugas individu

Bentuk Instrumen:
·     uraian bebas
·     pilihan ganda
·     isian singkat

4 x 45 menit



·     kaset rekaman cerita
·     buku cerita

Berbicara
2.Mengungkap-kan pikiran, perasaan, dan informasi melalui kegiatan berkenalan, berdiskusi, dan bererita


2.3  Menceritakan 
       berbagai  
       pengalaman  
       dengan pilihan
       kata dan
       ekspresi yang
       tepat


Cerita peng­alam­an (yang lucu, menggembirakan, mengharukan, dsb.)
·   penggunaan diksi (pilihan kata)
·   penggunaan intonasi, jeda, dan ekspresi


·     Secara bergiliran siswa bercerita pengalaman pribadi (yang lucu, menyenangkan, atau mengharukan)*  dengan menggunakan:
-     pilihan kata dan ekspresi secara tepat.
-     Menggunakan kosakata sesuai dengan situasi dan konteks.
·     Membahas pengalaman yang diceritakan


·     Menyampaikan secara lisan pengalaman pribadi (yang lucu, menyenangkan, mengharukan, dsb.) dengan pilihan kata dan ekspresi yang tepat
·     Menanggapi pengalaman pribadi yang disampaikan

Jenis Tagihan:
·     praktik
·     tugas individu

Bentuk Instrumen:
·         unjuk kerja
format pengamat-an


4 x 45 menit

·     buku cerita lucu/ kaset cerita
·     pengalaman langsung

Menulis
4.  Mengungkap-kan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif,  deskriptif, ekspositif)

4.1   Menulis gagasan dengan menggunakan pola urutan waktu  dan tempat dalam bentuk paragraf naratif 


Paragraf naratif
·   contoh paragraf naratif
·   pola pengembangan paragraf naratif (urutan waktu, tempat)
·   ciri/ karakteristik paragraf naratif
·   kerangka paragraf naratif
·   penggunaan kata ulang dalam paragraf naratif



·     Mengidentifikasi struktur paragraf  naratif
·     Menulis paragraf naratif
·     Menggunakan kata ulang dalam paragraf naratif
·     Menyunting paragraf naratif yang ditulis  teman
·     Mendiskusikan paragraf naratif

·   Mendaftar topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi paragraf naratif
·   Menyusun kerangka paragraf naratif berdasarkan kronologi waktu dan peristiwa
·   Mengembangkan kerangka yang telah dibuat menjadi paragraf naratif
·   Menyunting paragraf naratif yang ditulis  teman berdasarkan kronologi, waktu, peristiwa, dan EYD
·   Menggunakan kata ulang dalam paragraf naratif


Jenis Tagihan:
·     tugas Individu
·     praktik
·     ulangan

Bentuk Instrumen:
·     uraian bebas
·     pilihan ganda

4 x 45 menit


·     buku teks yang terkait dengan naratif

·     buku EyD

Mendengarkan
5.  Memahami puisi yang disampaikan secara langsung/ tidak langsung

5.2    Mengungkap-
        kan isi suatu       puisi yang disampaikan  secara langsung ataupun melalui rekaman 

Rekaman puisi yang berjenis tertentu atau yang dibacakan
·      jenis puisi
·      isi puisi
·      tema
·      maksud puisi


·   Mendengarkan puisi
·   Mengidentifikasi jenis puisi
·   Mendiskusikan isi puisi
·   Melaporkan hasil diskusi

·   Menyebutkan  tema puisi yang didengar
·   Menyebutkan jenis puisi yang didengar (balada, elegi, roman, ode, himne, satire, dll.)
·   Menjelaskan maksud puisi
·   Mengungkapkan isi puisi dengan kata-kata sendiri


Jenis Tagihan:
·     praktik
·     tugas Kelompok
·     laporan
·     ulangan
Bentuk instrumen:
·     uraian bebas
·     pilihan ganda
4 x 45 menit

·     rekaman puisi/ tape
·     puisi yang dibaca-kan


Menulis
 8. Mengungkap-kan pikiran, dan perasaan  melalui kegiatan menulis  puisi     

8.2 Menulis puisi baru dengan memperhatikan bait, irama, dan rima

Contoh puisi baru
·                     ciri-ciri puisi baru
·                     bait
·                     rima irama

·   Membaca puisi baru
·   Mengidentifikasi puisi baru  berdasarkan bait, irama, dan rima
·   Menulis puisi baru dengan memperhatikan bait, irama, dan rima
·   Menyunting puisi baru  yang dibuat teman


·   Mengidentifikasi puisi baru berdasarkan bait, irama, dan rima
·   Menulis puisi baru dengan memperhatikan bait, irama, dan rima
·   Menggunakan majas dalam puisi
·   Menyunting puisi baru yang dibuat teman


Jenis Tagihan:
·      Tugas individu
·                     produk
Bentuk Instrumen:
·     uraian bebas
·     pilihan ganda

4 x 45 menit


·     buku kumpulan puisi /
·     internet/
·     media massa
Berbicara
6.  Membahas 
Cerita pendek melalui kegiatan  diskusi       

6.1  Mengemuka kan hal-hal  ang menarik atau mengesankan dari cerita pendek  melalui kegiatan  diskusi 


Naskah cerita pendek
· isi cerpen
· hal yang menarik unsur-unsur
· intrinsik (tema, penokohan, alur, sudut pandang, latar , amanat)


·   Membaca cerita pendek
·   Menceritakan kembali isi cerita pendek yang dibaca dengan kata-kata sendiri
·   Mengungkapkan hal-hal yang menarik atau mengesankan dari karya tersebut
·   Mendiskusikan unsur-unsur intrinsik (tema, penokohan, alur, sudut pandang, latar , amanat) cerita pendek yang dibaca
·   Mendiskusikan nilai-nilai yang terdapat dalam cerpen


·   Menceritakan kembali isi cerita pendek yang dibaca dengan kata-kata sendiri
·   Mengungkapkan hal-hal yang menarik atau mengesankan
·   Mendiskusikan unsur-unsur intrinsik (tema, penokohan, alur, sudut pandang, latar , amanat) cerita pendek yang dibaca.
·   Menemukan nilai-nilai dalam cerpen
·   Membandingkan nilai-nilai yang terdapat dalam cerita pendek dengan kehidupan sehari-hari


Jenis Tagihan:
·     praktik
·      tugas individu
·     Tugas kelompok
Bentuk instrumen:
·     unjuk kerja
·     format pengamatan
·     uraian bebas

4 x 45 menit


· internet


6.2    Menemukan  nilai-nilai  cerita pendek melalui kegiatan  diskusi

· nilai budaya
· nilai moral
· nilai agama
· nilai politik
· penggunaan kalimat langsung/ tidak langsung

·   Mengaitkan unsur intrinsik (tema, penokohan, dan amanat) dengan kehidupan sehari-hari
·   Melaporkan hasil diskusi
·   Mengidentifikasi kalimat langsung dan tidak langsung

·   Mendiskusikan nilai-nilai yang terdapat dalam cerpen
·   Mengaitkan unsur intrinsik (tema, penokohan, dan amanat) dengan kehidupan sehari-hari
·   Mengidentifikasi kalimat langsung dan tidak langsung dalam cerpen

Jenis Tagihan:
·     tugas Individu
·     tugas kelompok
·      ulangan

Bentuk Instrumen:
·     uraian bebas
·     pilihan ganda
·     jawaban singk
4 x 45 menit

Membaca
7. Memahami  wacana sastra melalui kegiatan membaca puisi dan  cerpen


7.2 Menganalisis keterkaitan unsur intrinsik suatu cerpen dengan kehidupan sehari-hari.  Menganalisis keterkaitan unsur intrinsik suatu cerpen dengan kehidupan sehari-hari.  Menganalisis keterkaitan unsur intrinsik suatu cerpen dengan kehidupan sehari-hari








Berbicara
2.  Mengungkap-kan pikiran perasaan, dan informasi melalui kegiatan berkenalan, berdiskusi, dan bercerita


2.1  Memperkenal-kan diri dan orang lain di da­lam forum resmi dengan intonasi yang tepat


Contoh kalimat untuk memperkenalkan diri dan orang lain di dalam forum resmi
·   penggunaan sapaan
·   penggunaan diksi
·   penggunaan struktur kalimat

·   Mengamati  moderator atau pembawa acara  dalam diskusi atau suatu kegiatan langsung atau tak langsung langsung (dilakukan di rumah, di kelas, atau di luar kelas)
·   Berperan sebagai moderator atau pembawa acara  untuk memperkenalkan diri sendiri dan pembicara dalam diskusi.
·   Menanggapi kekurangan pada pengucapan kalimat perkenalan

·   Mengucapkan kalimat perkenalan (misalnya, sebagai moderator atau pembawa acara) dengan lancar dan intonasi  yang tidak monoton
·   Menggunakan diksi (pilihan kata)  yang tepat
·   Menanggapi kekurangan yang terdapat pada pengucapan kalimat perkenalan oleh teman
·   Memperbaiki pengucapan kalimat yang kurang sesuai

Jenis Tagihan:
·        Tugas individu
Bentuk Instrumen:
·         unjuk kerja
·        format pengamat-an


4 x 45 menit


·   buku teks yang terkait
·   media cetak/ elektronik
·   tuturan langsung

Menulis
4.  Mengungkap-kan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif, deskriptif, ekspositif)

4.2  Menulis hasil observasi dalam bentuk  paragraf deskriptif  


Paragraf deskriptif
·     contoh paragraf deskriptif
·     pola pengembangan paragraf deskripsi
·     ciri/ karakteristik
·     paragraf deskriptif
·     Kerangka paragraf deskriptif contoh penggunaan frasa ajektif dalam paragraf deskriptif

·     Membaca paragraf deskripsi
·     Mengidentifikasi karakteristik paragraf deskriptif
·     Menulis paragraf deskriptif
·     Menggunakan frasa ajektif dalam paragraf deskriptif
·     Menyunting paragraf deskriptif yang ditulis  teman
·     Mendiskusikan paragraf deskriptif


·   Mendaftar topik- topik yang dapat dikembang-kan menjadi  paragraf deskriptif berdasarkan hasil pengamatan
·   Menyusun kerangka paragraf deskriptif
·   Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi  paragraf deskriptif  
·   Menggunakan frasa ajektif dalam paragraf deskriptif
·   Menyunting paragraf deskriptif yang ditulis  teman

Jenis Tagihan:
·     tugas individu
·     praktik
·     ulangan

Bentuk Instrumen:
·         uraian bebas
pilihan ganda

4 x 45 menit

·     buku yang terkait dengan deskripsi
·     buku EyD

Membaca
3. Memahami berbagai teks bacaan nonsastra dengan berbagai teknik membaca


3.1   Menemukan ide pokok berbagai teks  nonsastra dengan teknik membaca cepat  (250 kata/menit)


Membaca cepat
·   teks nonsastra
teknik  membaca cepat 
·   rumus membaca cepat
·   fungsi membaca cepat


·   Membaca cepat teks tentang kesenian daerah (lenong, wayang golek, ketoprak, dll)
·   Menemukan ide pokok paragraf dalam teks
·   Membuat ringkasan isi  teks dalam beberapa kalimat.
·   Membahas ide pokok dan ringkasan isi

·   Membaca cepat teks dengan kecepatan 250 kata/menit
·   Menemukan ide pokok paragraf dalam teks
·   Membuat ringkasan  isi teks  dalam beberapa kalimat yang runtut



Jenis Tagihan:
tugas individu
·     ulangan
·     praktik 
Bentuk Tagihan:
·         uraian bebas
·         pilihan ganda


4 x 45 menit

·     media massa/ koran/ majalah/ internet
·     buku yang berkaitan dengan budaya setempat
Menulis
4.   Mengungkap-kan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif, deskriptif, ekspositif)

4.3 Menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraf  ekspositif 

·   contoh paragraf ekspositif
·   pola pengembangan paragraf ekspositif
·   contoh penggunaan kata berimbuhan dalam paragraf ekspositif
·   penggunaan kata penghubung dalam paragraf


·   Membaca paragraf ekspositif
·   Mengidentifikasi  karekteristik paragraf ekspositif
·   Menulis paragraf ekspositif dengan menggunakan kata penghubung yang tepat
·   Mengidentifikasi kata berimbuhan dalam paragraf ekspositif
·   Menyunting paragraf ekspositif yang ditulis  teman
·   Mendiskusikan paragraf eksposistif

·   Mendaftar topik- topik yang dapat dikembangkan menjadi  paragraf ekspositif
·   Menyusun kerangka paragraf ekspositif
·   Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi  paragraf ekspositif dengan menggunakan kata penghubung yang tepat
·   Mengidentifikasi kata berimbuhan dalam paragraf ekspositif
·   Menyunting paragraf ekspositif yang ditulis  teman

Jenis Tagihan:
·     tugas individu
·     praktik
·     ulangan

Bentuk Instrumen:
·     uraian bebas
pilihan ganda


4 x 45 menit

·     buku yang terkait dengan eksposisi buku EyD
  SILABUS  Nama Sekolah     : SMA ............Mata Pelajaran    : Bahasa IndonesiaKelas                      : XSemester               : 2 
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber/ Bahan/ Alat
Mendengarkan
9. Memahami informasi melalui tuturan







9.1    Menyimpulkan isi informasi yang disampaikan melalui tuturan langsung 








·   Informasi dari tuturan langsung tentang topik tertentu
·   pokok-pokok isi informasi




·   Mendengarkan informasi yang disampaikan melalui tuturan langsung (Misalnya tentang Transportasi : andong, delman, bajaj, jukung, bendi, dll.)*
·   Menyimpulkan isi informasi dengan urutan yang runtut dan mudah dipahami. 
·   Menyampaikan secara lisan isi informasi yang telah ditulis  secara runtut dan jelas
·   Mendiskusikan isi informasi



·   Mencatat pokok-pokok isi  informasi yang disampaikan  melalui tuturan langsung
·   Menyimpulkan  isi informasi dengan urutan yang runtut dan mudah dipahami.
·   Menyampaikan secara lisan isi informasi yang telah ditulis  secara runtut dan jelas


Jenis Tagihan:
·     pertanyaan lisan
·     tugas individu



Bentuk Intrumen:
·     jawaban singkat
·     unjuk kerja
·     format pengamatan


2 x 45 menit













·     nara sumber/  televisi/ radio/





















Berbicara
10. Mengungkap-kan komentar terhadap informasi dari berbagai sumber 

10.1   Memberikan kritik terhadap informasi dari media cetak dan atau elektronik 

·   Artikel dalam media cetak atau internet yang menjadi
·   bahan perdebatan umum (misalnya, kenaikan harga BBM atau berita terorisme)
·   Kata kunci (saya kurang sependapat...  karena..., ) untuk menyampaikan kritik atau dukungan terhadap  suatu pendapat atau gagasan

·   Membaca artikel
·   Mendiskusikan persoalan yang menjadi perdebatan umum di masyarakat ( apa isunya, siapa yang memunculkan, kapan dimunculkan, apa yang menjadi latar belakang, dsb.)
·   Memberikan  kritik  dengan disertai alasan

·   Mendata informasi dari sebuah artikel dengan mencantumkan sumbernya
·   Merumuskan pokok persoalan yang menjadi bahan perdebatan umum di masyarakat (apa isunya, siapa yang memunculkan, kapan dimunculkan, apa yang menjadi latar belakangnya, dsb.)
·   Memberikan  kritik  dengan disertai alasan


Jenis Tagihan:
·                     praktik
·     tugas kelompok
Bentuk Instrumen:
·     unjuk kerja
·     format
·     pengamatan

4 x 45 menit

artikel dari media cetak/ internet

Mendengarkan
9.  Memahami Informasi melalui tuturan


9.2    Menyimpulkan
        isi informasi
        yang didengar
        melalui tuturan 
        tidak langsung
        (rekaman atau
        teks yang
        dibacakan)  

·    Rekaman Informasi atau teks yang dibacakan
·    pokok-pokok isi informasi
·    simpulan informasi


·   Mendengarkan informasi yang disampaikan melalui rekaman atau teks yang dibacakan *
·   Menyimpulkan isi informasi dengan urutan yang runtut dan mudah dipahami
·   Menyampaikan secara lisan isi informasi   secara runtut dan jelas


·   Mencatat pokok-pokok isi  informasi melalui rekaman atau teks yang dibacakan
·   Menyampaikan secara lisan isi informasi   secara runtut dan jelas
·   Menyimpulkan isi informasi yang didengar

Jenis Tagihan :
·   pertanyaan lisan
·   bentuk intrumen
·   jawaban singkat
Bentuk Instrumen
·   pilihan ganda
·   uraian bebas
·   unjuk kerja
·   format pengamatan

2 x 45 menit

rekaman informasi/ teks yang dibacakan
Berbicara
10. Mengungkap-
      Kan komentar  
        terhadap
      informasi dari
      berbagai
      sumber 


10.2 Memberikan persetujuan/ dukungan terhadap artikel yang terdapat dalam media cetak dan atau elektronik    


·   Artikel dalam media cetak atau internet yang menjadi bahan perdebatan umum (misalnya, kenaikan harga BBM atau berita terorisme)
·   Kata kunci (saya sependapat... karena..., ) untuk menyampaikan dukungan terhadap  suatu pendapat atau gagasan


·   Membaca artikel
·   Mendiskusikan pokok persoalan yang menjadi bahan perdebatan umum di masyarakat (apa isunya, siapa yang memunculkan, kapan dimunculkan, apa yang menjadi latar belakangnya, dsb.)
·   Memberikan persetujuan/ dukungan dengan bukti pendukung (disertai dengan alasan)


·   Mendata informasi dari sebuah artikel dengan mencantumkan sumbernya
·   Merumuskan pokok persoalan yang menjadi bahan perdebatan umum di masyarakat (apa isunya, siapa yang memunculkan, kapan dimunculkan, apa yang menjadi latar belakangnya, dsb.)
·   Memberikan persetujuan/ dukungan dengan bukti pendukung (disertai dengan las an)

Jenis Tagihan:
·                     praktik
·       tugas kelompok

Bentuk Instrumen:
·                     unjuk kerja
·      format pengamat-an

4 x 45 menit

·    artikel dari media cetak/ internet


Membaca
11. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca memindai

11.1Merangkum seluruh isi informasi  teks buku ke dalam beberapa kalimat dengan  membaca memindai   


Buku yang memuat daftar isi
·   pokok isi informasi
·   rangkuman isi buku
·   klausa

·   Membaca daftar isi buku
·   Menentukan salah satu bab dalam daftar isi  buku yang merujuk ke halaman
·   Membaca informasi yang terdapat pada halaman tertentu sesuai dengan yang dirujuk pada daftar isi Merangkum seluruh isi informasi (yang diperoleh dari  halaman bab tertentu) ke dalam beberapa kalimat
·   Mendiskusikan rangkuman isi
·   Mengidentifikasi klausa dalam teks buku

·   Mencatat pokok-pokok isi informasi pada halaman bab tertentu  yang dirujuk
·   Merangkum seluruh isi informasi (yang diperoleh dari  halaman bab tertentu) ke dalam beberapa kalimat
·   Membahas rangkuman yang telah dibuat
·   Mengidentifikasi klausa dalam teks buku


Jenis Tagihan:
·     tugas individu
·     laporan
·     ulangan
Bentuk Instrumen:
·     uraian bebas
·     pilihan ganda

4 x 45 menit


·     buku yang memuat daftar isi
·     buku yang terkait dengan tata bahasa
Menulis
12. Mengungkap-kan informasi melalui  penulisan paragraf dan teks pidato 


12.3 Menulis hasil wawancara ke dalam beberapa paragraf dengan menggunakan ejaan yang tepat

Informasi  dari nara- sumber
· topik wawancara
· daftar pertanyaan
· pokok-pokok isi wawancara
· penggunaan ejaan dan tanda baca


·  Memilih narasumber untuk diwawancarai *
·  Menyusun daftar pertanyaan dengan memperhatikan kelengkapan isi (apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana)
·  Melakukan wawancara dengan narasumber
·  Mencatat pokok-pokok nformasi yang diperoleh dari  wawancara
·   Menuliskan hasil  wawancara ke dalam beberapa paragraph anda baca yang  benar


·  Menentukan topik
·  Menyusun daftar pertanyaan dengan memperhatikan kelengkapan isi (apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana)
·  Mencatat pokok-pokok informasi yang diperoleh dari wawancara
·  Menuliskan hasil wawancara ke dalam beberapa paragraf dengan ejaan dan tanda baca yang benar


Jenis Tagihan:
·     tugas kelompok
·     laporan
·     ulangan

Bentuk Instrumen:
·     uraian bebas
·     pilihan ganda

4 x 45 menit

buku pedoman wawancara

12.2 Menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf  persuasif
Contoh paragraf persuasif
· ciri-ciri paragraf persuasif
· topik-topik  paragraf persuasif
· kerangka paragraf persuasif
penggunaan kata penghubung antarklausa dalam paragraf persuasif
·  Membaca paragraf persuasif
·  Mengidentifikasi  karekteristik paragraf persuasif
·  Menulis paragraf persuasif
·  Menggunakan kata penghubung antarkalimat (oleh karena itu dengan demikian, oleh sebab itu, dll.)dalam paragraf persuasif
·  Menyunting paragraf argumentatif yang ditulis  teman

·  Membaca paragraf persuasif
·  Mengidentifikasi  karekteristik paragraf persuasif
·  Menulis paragraf persuasif
·  Menggunakan kata penghubung antarkalimat (oleh karena itu dengan demikian, oleh sebab itu, dll.)dalam paragraf persuasif
·  Menyunting paragraf argumentatif yang ditulis  teman
Jenis Tagihan:
·                  tugas 
    individu
·                  praktik
·                  ulangan

Bentuk Instrumen:
·   uraian bebas
·   pilihan ganda
4 x 45 menit
·     buku yang berkaitan dengan argumen-tasi
·     buku yang terkait dengan tata bahasa


Membaca
11. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca memindai

11.2                Merangkum seluruh isi informasi dari suatu tabel dan atau grafik ke dalam beberapa kalimat dengan membaca memindai   


·   teks / bacaan yang berisi tabel atau grafik
·   isi tabel/ grafik
·   merangkum tabel/ grafik


·  Membaca teks yang berisi tabel atau grafik
·  Mengungkapkan (secara lisan atau tertulis) isi tabel/ grafik yang terdapat dalam bacaan ke dalam beberapa kalimat
·   Menyimpulkan isi tabel/ grafik

·  Mengungkapkan (secara lisan atau tertulis) isi tabel/ grafik yang terdapat dalam bacaan ke dalam beberapa kalimat
·  Merangkum isi informasi  dari suatu tabel/ grafik

Jenis Tagihan:
·                  ulangan
·   tugas kelompok

Bentuk Instrumen:
·     uraian bebas
·     pilihan ganda

2 x 45 menit


·     media cetak/ internet
Menulis
12.Mengungkap-kan informasi melalui  penulisan paragraf dan teks pidato 


12.1Menulis gagasan untuk mendukung suatu pendapat dalam bentuk paragraf argumentatif



Contoh paragraf argumentatif
· ciri-ciri paragraf argumentatif
· topik paragraf argumentatif
· kerangka paragraf argumentatif
· penggunaan kata penghubung dalam paragraf argumentatif


·  Membaca paragraf argumentatif
·  Mengidentifikasi  karekteristik
     paragraf argumentatif
·  Menulis paragraf argumentatif
·  Menggunakan kata penghubung antarkalimat (oleh karena itu dengan demikian, oleh sebab itu, dll.)dalam paragraf argumentatif
·  Menyunting paragraf argumentatif yang ditulis  teman



·  Mendaftar topik-topik pendapat yang dapat dikembangkan menjadi  paragraf argumentatif
·  Menyusun kerangka paragraf argumentatif
·  Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi  paragraf argumentatif  
·  Menggunakan kata penghubung antarkalimat (oleh karena itu dengan demikian, oleh sebab itu, dll.) dalam paragraf argumentatif
·  Menyunting paragraf argumentatif yang ditulis  teman

Jenis Tagihan:
·     tugas Individu
·     praktik
·     ulangan

Bentuk Instrumen:
·     uraian bebas
·     pilihan ganda

4 x 45 menit

·     buku yang berkaitan dengan argumen-tasi
·     buku yang terkait denga tata bahasa
Menulis
12.Mengungkapkan informasi melalui  penulisan paragraf dan teks pidato 


12.4    Menyusun  teks pidato 

Kalimat pembuka, isi, penutup
· syarat-syarat topik
· sumber topik
· kerangka teks pidato
· penggunaan bahasa dalam teks pidato


·  Menentukan topik dan tujuan
·  Menyusun kerangka pidato
·  Menyusun teks pidato berdasarkan kerangka dengan menggunakan kalimat yang mudah dipahami
·  Menyunting teks pidato tulisan teman

·  Menyusun teks pidato berdasarkan kerangka dengan menggunakan kalimat yang mudah dipahami
·  Menggunakan ungkapan dan peribahasa dalam teks pidato
·  Menyunting teks pidato tulisan teman

Jenis Tagihan:
·     tugas individu

Bentuk Instrumen:
·     uraian bebas

4 x 45 menit

·     buku yang berkaitan dengan pidato
·     buku EyD

Mendengarkan
13. Memahami cerita rakyat yang dituturkan

13.1Menemukan hal-hal yang menarik tentang tokoh cerita rakyat yang disampaikan secara langsung dan atau melalui rekaman














Rekaman cerita rakyat atau yang disampaikan secara langsung
·                     ciri-ciri cerita  
  rakyat
· unsur-unsur intrinsik (tema, penokohan, latar, alur, sudut pandang)
· nilai-nilai (budaya, moral, agama)
· cara membuat sinopsis
· hal-hal yang menarik tentang tokoh





·  Mendengarkan rekaman cerita rakyat (penuturan cerita sesuai dengan daerah setempat)*
·  Mengidentifikasi karakteristik cerita rakyat yang didengarkan
·  Menemukan hal-hal yang menarik tentang tokoh cerita rakyat
·  Mengutarakan secara lisan nilai-nilai dalam cerita rakyat dengan memperhatikan pelafalan kata, dan kalimat  yang tepat
·  Membandingkan nilai-nilai dalam cerita rakyat dengan nilai-nilai masa kini dengan menggunakan kalimat yang efektif.
·  Mengungkapkan kembali cerita rakyat dalam bentuk sinopsis
·  Mendengarkan cerita rakyat yang disampaikan secara langsung*

·  Mengidentifikasi karakteristik cerita rakyat yang didengarkan
·  Menentukan isi dan atau amanat yang terdapat di dalam cerita rakyat
·  Menemukan hal-hal yang menarik tentang tokoh cerita rakyat
·  Membandingkan nilai-nilai dalam cerita rakyat dengan nilai-nilai masa kini dengan menggunakan kalimat yang efektif
·  Mengungkapkan kembali cerita rakyat dalam bentuk sinopsis




Jenis Tagihan:
·     tugas individu
·                    laporan

Bentuk Instrumen:
·   uraian bebas
·   pilihan ganda








4 x 45 menit

·  rekaman cerita rakyat, tuturan cerita rakyat
·  buku cerita rakyat

13.2           Menjelaskan hal-hal yang menarik tentang latar cerita rakyat yang disampaikan secara langsung dan atau  melalui rekaman 
Rekaman cerita rakyat atau yang disampaikan secara langsung
·                     ciri-ciri cerita
   rakyat
· unsur-unsur intrinsik (tema, penokohan, latar, alur, sudut pandang)
· nilai-nilai (budaya, moral, agama)
· cara membuat sinopsis
· hal-hal yang menarik tentang latar

·  Mendengarkan cerita rakyat yang disampaikan secara langsung*
·  Mengidentifikasi karakteristik cerita rakyat yang didengarkan
·  Menemukan hal-hal yang menarik tentang tokoh cerita rakyat
·  Membandingkan nilai-nilai dalam cerita rakyat dengan nilai-nilai masa kini dengan menggunakan kalimat yang efektif.
·  Mengungkapkan cerita rakyat dalam bentuk sinopsis

·  Mengidentifikasi karakteristik cerita rakyat yang didengarkan
·  Menentukan isi dan atau amanat yang terdapat di dalam cerita rakyat
·  Menemukan hal-hal yang menarik tentang latar cerita rakyat
·  Membandingkan nilai-nilai dalam cerita rakyat dengan nilai-nilai masa kini dengan menggunakan kalimat yang efektif
·  Mengungkapkan kembali cerita rakyat dalam bentuk sinopsis
Jenis Tagihan:
·   tugas individu
·   laporan

Bentuk Instrumen:
uraian bebas pilihan ganda
4 x 45 menit
buku cerita rakyat, tuturan cerita rakyat
Berbicara
14. Mengungkap-kan pendapat terhadap puisi melalui diskusi











14.1Membahas isi puisi berkenaan dengan gambaran penginderaan, perasaan, pikiran, dan imajinasi melalui  diskusi




Puisi
·     gambaran penginderaan
·     gambaran perasaan
·     gambaran pikiran
·     penggambaran imajinasi
·     maksud puisi


·  Membaca puisi
·  Mendiskusikan isi puisi (gambaran penginderaan, perasaan, pikiran, dan imajinasi)
·  Melaporkan hasil diskusi
·  Menanggapi isi laporan diskusi


·  Mendiskusikan isi puisi (gambaran penginderaan, perasaan, pikiran, dan imajinasi)
·  Mendiskusikan  maksud/ makna puisi


Jenis Tagihan:
·     tugas kelompok
·     tugas individu
Bentuk Instrumen:
·                     unjuk kerja
·     format pengamat-an
·     uraian bebas

4 x 45 menit


·     buku kumpulan puisi
·     buku panduan yang terkait

14.2  Menghubung-kan isi puisi dengan realitas alam, sosial budaya, dan masyarakat melalui  diskusi 

Puisi
· hubungan isi dengan realitas alam
· hubungan isi puisi dengan sosial budaya
· hubungan isi puisi dengan masyarakat

·  Membaca puisi
·  Mendiskusikan (hubungan isi puisi dengan realitas alam, hubungan isi puisi dengan sosial budaya, hubungan isi puisi dengan masyarakat)
·  Melaporkan hasil diskusi
·  Menanggapi isi laporan diskusi
·  Mendiskusikan (hubungan isi puisi dengan realitas alam, hubungan isi puisi dengan sosial budaya, hubungan isi puisi dengan masyarakat)


Jenis Tagihan:
·     tugas kelompok
·     tugas individu

Bentuk Instrumen:
·     unjuk kerja
·     format pengamat-an
·     uraian bebas
4 x 45 menit

·     buku kumpulan puisi
·     buku panduan yang terkait
Membaca
15. Memahami sastra Melayu klasik 

15.1 Mengidentifi-kasi karakteristik dan   struktur unsur intrinsik sastra Melayu klasik

Karya sastra Melayu klasik
· ciri-ciri karya sastra Melayu klasik
· unsur-unsur karya sastra Melayu klasik (tema, alur, latar, penokohan, amanat)
· ringkasan isi karya sastra Melayu klasik


·  Membaca naskah sastra Melayu klasik *
·  Mengidentifikasi karakteristik karya sastra  Melayu Klasik
·  Mendiskusikan struktur (unsur) karya sastra Melayu Klasik
·  Menuliskan secara ringkas isi karya sastra Melayu klasik dengan bahasa sendiri ke dalam beberapa paragraf


·  Mengidentifikasi karakteristik karya sastra  Melayu klasik
·  Menentukan struktur (unsur) karya sastra Melayu klasik
·  Menuliskan secara ringkas isi karya sastra Melayu klasik dengan bahasa sendiri ke dalam beberapa paragraf


Jenis Tagihan:
·   tugas individu
·   tugas kelompok
·   laporan
·   ulangan

Bentuk Instrumen:
·   uraian bebas
·   pilihan ganda

4 x 45 menit


·     karya satra Melayu klasik

15.2 Menemukan  nilai-nilai yang terkandung di dalam sastra Melayu klasik      Menemukan  nilai-nilai yang terkandung di dalam sastra Melayu klasik
Naskah sastra Melayu klasik
· nilai-nilai (budaya, moral, agama)

·  Mendiskusikan nilai-nilai dalam karya sastra Melayu Klasik *
·  Membandingkan nilai-nilai dalam sastra Melayu Klasik dengan nilai-nilai masa kini

·  Menemukan nilai-nilai dalam karya sastra Melayu Klasik
·  Membandingkan nilai-nilai dalam sastra Melayu Klasik dengan nilai-nilai masa kini
·  Mengartikan kata-kata sulit

Jenis Tagihan:
·     tugas individu
·     tugas kelompok
·     ulangan

Bentuk Instrumen:
·     uraian bebas
·     pilihan ganda
2 x 45 menit
karya satra Melayu klasik
Menulis
16.Mengungkap-kan pengalaman diri sendiri dan orang lain ke dalam  cerpen

16.1           Menulis karangan berdasarkan  kehidupan diri sendiri dalam   cerpen (pelaku, peristiwa, latar)


Contoh cerpen
·  ciri-ciri cerita pendek
·  syarat topik cerpen
·  Kerangka cerita pendek
·  unsur-unsur cerpen (pelaku, peristiwa, latar, konflik)


·  Menulis cerpen
·  Membahas cerpen yang ditulis teman


·  Menentukan topik yang berhubungan dengan kehidupan diri sendiri untuk menulis  cerita pendek
·  Menulis kerangka cerita pendek dengan memperhatikan kronologi waktu dan peristiwa
·  Mengembangkan kerangka yang telah dibuat  dalam bentuk cerpen (pelaku,  peristiwa, latar, konflik) dengan memperhatikan pilihan kata, tanda baca, dan ejaan.


Jenit Tagihan:
·     tugas individu
·     produk

Bentuk Instrumen:
·     uraian bebas

4 x 45 menit

·     buku kumpulan cerpen

16.2 Menulis karangan berdasarkan  pengalaman orang lain dalam   cerpen (pelaku, peristiwa, latar)
Contoh cerpen
·  ciri-ciri cerita pendek
·  syarat topik cerpen
·  kerangka cerita pendek
·  unsur-unsur cerpen (pelaku, peristiwa, latar, konflik)

·  Menulis cerpen
·  Membahas cerpen yang ditulis teman
·  Menentukan topik yang berhubungan dengan pengalaman orang lain untuk menulis  cerita pendek
·  Menulis kerangka cerita pendek dengan memperhatikan  pelaku, peristiwa, latar
·   Mengembangkan kerangka yang telah dibuat  dalam bentuk cerpen (pelaku, peristiwa, latar, ) dengan memper-hatikan pilihan kata, tanda baca, dan ejaan.
Jenit Tagihan:
·     tugas individu
·     produk

Bentuk Instrumen:
uraian bebas
4 x 45 menit
buku kumpulan cerpen